Highlights

06 December 2022

Cara Menghilangkan Kerak Karbonat Dalam Pipa

Pengerakan pada sistem perpipaan merupakan masalah yang kompleks dan selalu terjadi di dalam suatu industri. Kerak sendiri terjadi karena adanya reaksi kimia antara kandungan-kandungan ion pembentuk kerak yang terlarut dalam air. Pembentukan kerak dalam pipa ini akan menyebabkan penyumbatan dan mengakibatkan berkurangnya volume aliran pada pipa sehingga akan menambah biaya perawatan dan produksi. Bagaimana cara menghilangkan kerak karbonat dalam pipa? Simak informasinya pada artikel ini. 

Pengertian Kerak Kalsium Karbonat dan Dampaknya

Kerak didefinisikan sebagai suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatu substrat. Kerak biasanya mengerak dan tumbuh pada peralatan industri, seperti pada sistem perpipaan yaitu kalsium karbonat, kalsium sulfat, dan magnesium karbonat yang menyebabkan peyumbatan di dalam pipa sehingga memperbesar biaya operasional.

Kerak Kalsium karbonat merupakan kerak yang paling umum terjadi pada dinding-dinding pipa industri yang melibatkan aliran fluida. Kerak kalsum karbonat juga dikenal sebagai hasil dari pengendapan kapur, yang dapat dibuat dengan cara mengendapkan larutan kalsium klorida atau kalsium nitrat dengan larutan natirum karbonat atau natrium bikarbonat. Adanya pembentukan kerak ini menimbulkan banyak kerugian, antara lain menyebabkan gangguan laju air dan transfer panas, korosi pada pipa aliran fluida, hingga tekanan pada pipa yang menjadi semakin tinggi sehingga kemungkinan pipa akan pecah dan rusak.

Proses pembentukan kerak karbonat

Kerak kalsium karbonat di dalam pipa industri dianggap sebagai penghambat bagi proses industri itu sendiri. Pembentukan kerak pada dasarnya merupakan fenomena pengkristalan yang dipengaruhi oleh berbagai parameter seperti kadar air, kondisi larutan lewat jenuh, laju alir, temperatur, lama pengaliran, tipe dan jenis pengotor, jumlah mineral, pH, dan faktor lainnya. Kerak karbonat merupakan salah satu kerak yang tumbuh di dalam pipa industri sebagai akibat adanya mineral ikutan (impuritas) di dalam air industri, dimana hal ini didukung oleh komposisi kalsium pada air yang relatif lebih tinggi dari komponen lainnya.

Pada sisi lain temperatur merupakan aspek yang ikut memicu pertumbuhan kerak kalsium karbonat, selain aspek laju alir dan konsentrasi larutan. Semakin tinggi suhu, maka kerak yang terbentuk akan semakin banyak. Hal ini disebabkan semakin tinggi suhu membuat nilai tetapan laju reaksi meningkat. Semakin besar temperatur maka semakin banyak kerak yang tebentuk.

Dampak kerak karbonat

Kerak yang terjadi pada dinding pipa atau pada bejana akan berakibat menimbulkan berbagai kerugian pada sistem industri. Penambahan ketebalan dinding pipa akibat keberadaan massa kerak yang menempel akan menghambat proses perpindahan panas secara konduksi sebab terhalang oleh lapisan kerak dan akan terjadi penurunan efisiensi perpindahan panas dan selanjutnya menyebabkan terjadinya pemborosan energi. Kerak dalam ukuran tertentu menyebabkan penampang pipa dimana air dialirkan menjadi lebih kecil sehingga menyebabkan penurunan debit air yang mengalir di dalam pipa dan berakibat memperpanjang waktu proses sehingga menyebabkan biaya produksi meningkat.

Solusi menghilangkan kerak karbonat dalam pipa

Mengingat kerak di dalam industri dapat menimbulkan kerugian-kerugian yang sedemikian besar maka pertumbuhan kerak haruslah dicegah dan dihambat agar jangan sampai terjadi. Usaha untuk menekan pertumbuhan kerak bisa dilakukan dengan pengolahan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kerak serta dengan penambaan aditif. Namun jika kerak karbonat sudah terbentuk di dalam pipa, salah satu solusi menghilangkan kerak karbonatnya adalah dengan cara mengaplikasikan Scale Remover Compound pada pipa.

PT Green Chemicals Indonesia mempunyai produk Scale Remover Compound yang dapat membantu menghilangkan kerak karbonat dalam pipa. Produk tersebut adalah Greenscale SR-Series yang merupakan cleaner dengan formula khusus yang efektif untuk menghilangkan deposit kerak karbonat, kapur, maupun semen/konkret. Produk ini mengandung anti karat untuk melingungi permukaan logam yang dibersihkan.

Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Scale Remover Compound atau produk Specialty Chemicals Lainnya. PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi, hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke sales.support@greenchem.co.id.


Latest News

Highlights 04 July 2025

Produk Flushing Radiator: Solusi Praktis Membersihkan Sistem Pendingin Kendaraan

Salah satu komponen yang berperan menjaga performa mesin tetap optimal adalah sistem pendingin. Sistem ini menjaga suhu mesin agar tidak overheat saat menghadapi beban kerja berat dan waktu operasi yang panjang. Namun, paparan debu, lumpur, serta penggunaan terus-menerus membuat sistem pendingin rentan terhadap penumpukan kerak dan kotoran. Jika tidak dibersihkan secara rutin, aliran cairan pendingin bisa tersumbat, menyebabkan overheat, penurunan performa, hingga kerusakan fatal pada mesin — yang tentu berdampak pada produktivitas dan biaya operasional.

Apa Itu Flushing Radiator?

Flushing radiator adalah proses pembersihan sistem pendingin kendaraan dengan menggunakan cairan khusus yang dirancang untuk mengangkat kotoran, kerak, dan endapan yang menumpuk di dalam radiator serta saluran air pendingin lainnya. Proses ini jauh lebih efektif dibanding sekadar mengganti air radiator, karena mampu menjangkau dan membersihkan bagian-bagian dalam sistem yang tidak terlihat.

Produk flushing radiator bekerja dengan cara melarutkan kotoran dan kerak yang menempel di dinding bagian dalam sistem pendingin. Setelah didiamkan beberapa saat, kotoran tersebut akan terlarut dan ikut keluar saat radiator dikuras. Hasilnya, sirkulasi cairan pendingin menjadi lebih lancar, suhu mesin lebih stabil, dan umur komponen pendingin pun jadi lebih panjang.

Banyak orang mengira bahwa mengganti air radiator secara rutin sudah cukup. Padahal, penggantian air saja hanya membuang cairan lama tanpa mengangkat endapan yang tertinggal di dalam sistem. Flushing radiator menawarkan pembersihan menyeluruh, terutama penting untuk kendaraan operasional dan tambang yang sering beroperasi dalam kondisi ekstrem, di mana risiko penumpukan kerak jauh lebih tinggi.

Manfaat Menggunakan Produk Flushing Radiator

Menggunakan produk flushing radiator bukan sekadar rutinitas perawatan, tetapi langkah strategis untuk menjaga performa dan keandalan kendaraan operasional, terutama di sektor tambang dan industri berat. Berikut berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh:

1. Membersihkan Kerak, Karat, dan Kotoran dari Sistem Pendingin

Seiring waktu, sistem pendingin bisa dipenuhi oleh endapan kerak, karat, lumpur, dan partikel logam yang berasal dari air pendingin atau hasil korosi. Produk flushing radiator bekerja efektif melarutkan dan mengangkat semua kotoran tersebut, membuat sistem bersih seperti baru.

2. Meningkatkan Efisiensi Pendinginan Mesin

Radiator yang bersih memungkinkan sirkulasi cairan pendingin berjalan lebih lancar dan merata. Hasilnya, proses pendinginan menjadi lebih optimal, dan mesin dapat bekerja dalam suhu ideal meskipun berada dalam kondisi beban berat.

3. Mencegah Overheat dan Memperpanjang Umur Komponen Mesin

Overheat adalah mimpi buruk bagi kendaraan kerja berat. Dengan rutin melakukan flushing, risiko mesin panas berlebih bisa ditekan secara signifikan. Ini juga berarti umur komponen mesin seperti water pump, thermostat, dan gasket menjadi lebih panjang karena bekerja dalam kondisi stabil.

4. Hemat Biaya Perawatan Jangka Panjang

Kerusakan akibat sistem pendingin yang kotor bisa memicu perbaikan besar yang menguras biaya. Flushing radiator adalah investasi kecil yang bisa menghindarkan Anda dari pengeluaran besar di kemudian hari. Efisien, praktis, dan ekonomis.

Rekomendasi Produk Flushing Radiator Terbaik

Untuk menjaga performa kendaraan operasional dan tambang tetap prima di medan ekstrem, pemilihan produk flushing radiator yang tepat menjadi kunci. Salah satu solusi terbaik yang direkomendasikan adalah Greenflush — produk konsentrat dengan formulasi khusus yang dirancang untuk menguras sekaligus membersihkan sistem radiator secara efektif.

Greenflush hadir sebagai jawaban atas kebutuhan perawatan sistem pendingin yang cepat, praktis, dan aman. Dengan karakteristik pH netral dan berbasis air (waterbased), produk ini aman digunakan untuk semua jenis logam, termasuk aluminium dan besi yang umum digunakan dalam sistem pendingin kendaraan berat. Formulanya mampu membersihkan endapan karat, korosi, kerak, hingga sisa oli tanpa merusak komponen radiator.

Selain itu, Greenflush juga ramah lingkungan, mudah digunakan, dan memungkinkan pengaturan konsentrasi sesuai dengan tingkat kotoran pada sistem — menjadikannya pilihan ekonomis dan fleksibel bagi operator maupun teknisi di lapangan. Kemampuannya dalam mencegah overheating secara langsung membantu mengurangi risiko kerusakan mesin akibat panas berlebih, yang sering menjadi penyebab downtime dan biaya perbaikan besar.

Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk Flushing Radiator  atau produk-produk lainnya dari PT Green Chemicals Indonesia, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

 

 

Read More
Highlights 26 June 2025

Pengolahan Air Keruh: Alur dan Tahapan Prosesnya

Pengolahan air keruh merupakan proses penting yang bertujuan untuk menghilangkan kekeruhan dan kontaminan dari air mentah, sehingga menjadi air bersih yang layak digunakan untuk keperluan rumah tangga, industri, maupun lingkungan. Proses ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang saling mendukung, baik secara fisik maupun kimiawi. Berikut adalah alur dan penjelasan dari tiap tahap pengolahan air keruh.

1. Pengambilan Air Baku (Intake)

Proses ini merupakan tahap awal di mana air diambil dari sumber seperti sungai, danau, atau waduk. Air ini masih mengandung berbagai kontaminan seperti lumpur, pasir, bahan organik, dan mikroorganisme. Intake biasanya dilengkapi dengan saringan kasar untuk menyaring benda-benda besar seperti ranting atau sampah plastik.

2. Screening (Penyaringan Awal)

Screening adalah proses penyaringan awal menggunakan bar screen atau screen mekanis untuk menghilangkan partikel besar yang tidak diinginkan seperti daun, batu, dan sampah lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah kerusakan pada peralatan proses selanjutnya.

3. Koagulasi

Pada tahap ini, bahan kimia koagulan ditambahkan ke air. Koagulan membantu mengikat partikel halus (koloid) yang tidak bisa mengendap sendiri. Reaksi kimia ini menyebabkan partikel halus saling menempel dan membentuk partikel yang lebih besar (flok).

4. Flokulasi

Proses ini melanjutkan koagulasi dengan menciptakan kondisi pengadukan lambat agar flok-flok kecil bergabung menjadi flok yang lebih besar dan berat. Ini memudahkan proses pengendapan di tahap berikutnya. Pengadukan dilakukan secara perlahan agar flok tidak hancur.

5. Sedimentasi

Air mengalir ke bak sedimentasi (clarifier), di mana flok-flok besar hasil flokulasi akan mengendap ke dasar tangki karena beratnya. Endapan ini disebut lumpur atau sludge, dan akan dibuang secara berkala. Air di bagian atas yang sudah lebih jernih akan melanjutkan ke proses berikutnya.

6. Filtrasi

Air yang telah melalui sedimentasi disaring melalui media filter seperti pasir, kerikil, atau karbon aktif. Proses ini menghilangkan sisa-sisa partikel halus dan kotoran mikro yang belum terangkat di tahap sebelumnya. Filtrasi juga dapat membantu mengurangi bau dan rasa yang tidak sedap.

7. Disinfektan

Tahap disinfeksi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen (bakteri, virus, protozoa). Zat yang umum digunakan adalah klorin, ozon, atau sinar UV. Proses ini sangat penting agar air aman dikonsumsi manusia.

8. Penampungan dan Distribusi

Setelah didisinfeksi, air disimpan di reservoir atau bak penampung sebelum didistribusikan ke masyarakat atau industri. Sistem distribusi biasanya mencakup jaringan pipa dan pompa yang menjaga tekanan dan kelancaran aliran ke seluruh titik pengguna.

Proses pengolahan air keruh yang dijelaskan di atas merupakan salah satu metode standar yang umum digunakan dalam pengolahan air baku menjadi air bersih. Namun, tidak semua instalasi pengolahan air menggunakan seluruh tahapan ini secara lengkap. Pemilihan proses sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain:

  • Kondisi dan kualitas air baku (misalnya tingkat kekeruhan, keberadaan logam berat, mikroorganisme, dan bahan organik).
  • Tujuan akhir pengolahan air (apakah untuk air minum, air industri, atau keperluan lain).
  • Teknologi yang tersedia.
  • Anggaran dan skala operasional.
  • Kondisi geografis dan iklim setempat.

Sebagai contoh, di daerah dengan air baku yang sudah relatif jernih, mungkin hanya diperlukan proses filtrasi dan disinfeksi. Sementara di industri tertentu, mungkin dibutuhkan tahapan tambahan seperti pengolahan kimia lanjut atau desalinasi. Sebelum menentukan proses pengolahan yang paling sesuai perlu dilakukan analisis kualitas air baku terlebih dulu. Setiap sistem pengolahan harus dirancang agar efisien, aman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna serta kondisi lokal.

Jika kamu mengalami kendala dalam sistem water treatment di industri, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id. PT Green Chemicals Indonesia menyediakan berbagai produk water treatment yang dapat diaplikasikan di beragam sektor industri. Beberapa produk unggulan kami meliputi: metal removal agent, water clarifier, solidification polymer, biocide, defoamer, scale inhibitor, sistem reverse osmosis (RO), boiler treatment system, dan masih banyak lagi.



Read More
Highlights 16 June 2025

Apa Itu Skala pH? Pengertian dan Cara Mengukurnya dengan Tepat

Dalam industri pengolahan air, memahami karakteristik kimia air sangat krusial untuk menjamin kualitas, efisiensi, dan keamanan proses. Salah satu parameter paling penting adalah pH, yaitu ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Nilai pH yang tidak sesuai dapat berdampak langsung pada kinerja sistem pengolahan air, mulai dari efektivitas disinfeksi hingga risiko korosi pada peralatan. Artikel ini mengupas secara komprehensif mengenai pengertian pH, pentingnya dalam konteks water treatment, serta metode pengukuran pH yang tepat dan akurat.

Apa itu pH?

pH (potensial hidrogen) adalah ukuran logaritmik dari konsentrasi ion hidrogen (H⁺) dalam suatu larutan. Nilai pH dihitung dengan rumus:

Ph

Dengan skala antara 0 hingga 14:

pH < 7: Larutan bersifat asam (misalnya cuka, air limbah industri tertentu)

pH = 7: Netral (misalnya air murni)

pH > 7: Basa atau alkali (misalnya air sabun, larutan amonia)

Skala ini bersifat logaritmik, artinya setiap perubahan satu angka menunjukkan perubahan konsentrasi ion H⁺ sebanyak sepuluh kali lipat. pH sangat memengaruhi reaksi kimia yang terjadi dalam air, termasuk reaksi yang digunakan dalam proses pengolahan.

Pentingnya pH dalam Water Treatment

Dalam pengolahan air, pH bukan sekadar angka—ia menentukan apakah air layak digunakan, aman dikonsumsi, dan tidak merusak sistem.

1. Efektivitas proses kimia

Beberapa proses dalam water treatment sangat sensitif terhadap pH:

Koagulasi dan flokulasi: Bahan kimia seperti koagulan dan flokulan bekerja optimal dalam rentang pH tertentu.

Disinfeksi: Efektivitas klorin sebagai disinfektan menurun tajam pada pH tinggi (>8), karena terbentuk senyawa yang kurang aktif seperti hipoklorit.

2. Korosi dan penskalaan

Air dengan pH rendah (asam) bersifat korosif terhadap pipa logam, menyebabkan kerusakan dan potensi kontaminasi logam berat.

• pH tinggi dapat menyebabkan presipitasi mineral (kalsium, magnesium), membentuk kerak (scaling) yang menghambat aliran dan efisiensi alat.

3. Kualitas dan kepatuhan regulasi

Regulasi nasional (seperti SNI 01-3553-2006 untuk air minum) dan standar internasional (WHO) menetapkan rentang pH yang diperbolehkan dalam air minum dan limbah. Pelanggaran terhadap standar ini dapat berakibat pada sanksi hukum dan dampak lingkungan.

Cara Mengukur pH dengan Benar

1. Alat Pengukur pH

pH Meter Digital. Alat elektronik dengan elektroda gelas yang mengukur potensi listrik antara larutan dan elektroda referensi. Keunggulannya adalah akurasi tinggi (±0.01), cocok untuk laboratorium maupun industri.

Kertas Lakmus atau Indikator Cair. Merupakan metode visual dengan perubahan warna, lebih praktis namun kurang akurat (akurasi ±1). Cocok untuk pemeriksaan cepat di lapangan.

2. Langkah-langkah Pengukuran yang Tepat
  • Kalibrasi alat dengan larutan buffer standar (pH 4, 7, dan 10) setiap hari atau sebelum digunakan.
  • Bilas elektroda dengan air suling untuk menghindari kontaminasi antar sampel.
  • Ambil sampel air dalam wadah bersih, hindari gelembung udara dan pastikan suhu sampel tercatat.
  • Celupkan elektroda dan tunggu hingga pembacaan stabil.
  • Catat hasil, lalu bersihkan dan simpan elektroda dalam larutan penyimpanan khusus.
3. Kesalahan Umum dalam Pengukuran pH

Menggunakan alat yang tidak dikalibrasi

Menyentuh sensor dengan tangan atau alat tidak steril

Mengabaikan suhu larutan (karena pH bersifat sensitif terhadap suhu)

Penyimpanan elektroda dalam kondisi kering

Menjaga Stabilitas pH

Menjaga pH tetap dalam rentang ideal penting untuk kelangsungan sistem:

Dosing otomatis bahan kimia penyesuai pH

Pemantauan berkelanjutan

Penggunaan buffer kimia


pH merupakan parameter vital dalam pengolahan air yang berperan dalam efektivitas proses, perlindungan peralatan, dan kepatuhan terhadap standar kualitas. Pengukuran pH yang akurat dan pengendalian yang konsisten menjadi fondasi penting dalam menjaga mutu dan keberlanjutan sistem water treatment. Investasi pada alat ukur yang andal dan pelatihan teknisi yang memadai adalah langkah strategis yang tak bisa diabaikan. Jika Anda memiliki kebutuhan konsultasi terkait permasalahan water treatment, silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau email di marketing@greenchem.co.id.

Read More