Sorotan

17 September 2024

Aturan Penyimpanan Bahan Kimia yang Tepat

Penyimpanan bahan kimia merupakan salah satu aspek yang sangat krusial dalam menjaga keamanan dan kesehatan di lingkungan kerja. Kesalahan dalam penyimpanan dapat menyebabkan bahaya yang fatal, seperti kebakaran, ledakan, dan juga paparan racun. Untuk itu, penting bagi setiap pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia untuk memahami cara penyimpanan yang benar. Berikut adalah panduan penyimpanan bahan kimia berdasarkan klasifikasi bahaya dan beberapa aspek penting lainnya.

Klasifikasi Bahan Kimia Berdasarkan Bahaya serta Labelling

Langkah pertama yang penting dalam penyimpanan bahan kimia adalah mengklasifikasikannya berdasarkan jenis bahaya yang mereka timbulkan. Setiap bahan kimia harus diberi label yang jelas sesuai dengan standar global, seperti GHS (Globally Harmonized System) yang menyediakan simbol bahaya dan kategori bahan kimia. Klasifikasi ini meliputi bahan yang mudah terbakar, korosif, reaktif, beracun, dan berbahaya bagi lingkungan. Label yang jelas tidak hanya memudahkan identifikasi tetapi juga membantu dalam penanganan darurat.tinggi, yang bisa berbahaya jika bocor atau terkena panas.

Berikut adalah tabel klasifikasi, contoh bahan, dan labeling pada Bahan Kimia berdasarkan bahaya:

Klasifikasi

Pemilihan Lokasi Penyimpanan yang Tepat

Penyimpanan bahan kimia yang aman tidak hanya bergantung pada pengelompokan dan pelabelan bahan kimia, tetapi juga pada pemilihan lokasi penyimpanan yang tepat. Lokasi yang baik dapat mengurangi risiko kecelakaan, paparan bahan berbahaya, dan kontaminasi lingkungan. Berikut adalah beberapa pertimbangan mendalam dalam memilih lokasi penyimpanan bahan kimia yang sesuai:

  • Ventilasi dan Jarak dari Sumber Panas - Pastikan area penyimpanan memiliki ventilasi yang memadai untuk mencegah penumpukan gas berbahaya dan jauh dari sumber panas atau api yang bisa memicu kebakaran.
  • Akses Terbatas dan Keamanan - Hanya pekerja berwenang yang boleh mengakses lokasi penyimpanan. Gunakan sistem pengamanan seperti kunci dan tanda peringatan yang jelas untuk mencegah akses tidak sah.
  • Perlindungan dari Paparan Lingkungan - Simpan bahan kimia jauh dari paparan sinar matahari langsung dan sumber air untuk mencegah reaksi kimia berbahaya serta risiko kontaminasi lingkungan.

Pisahkan Berdasarkan Kelompok Bahaya

Setelah bahan kimia diklasifikasikan, langkah selanjutnya adalah memisahkan mereka berdasarkan kelompok bahaya. Misalnya, bahan yang mudah terbakar harus dipisahkan dari bahan yang dapat memicu reaksi kimia, dan bahan toksik harus dipisahkan dari bahan lainnya untuk menghindari kontaminasi. Contoh pemisahan bahan kimia:

  • Mudah Terbakar: Simpan bahan ini di tempat yang sejuk dan jauh dari sumber api.
  • Toksik: Simpan di tempat yang terkunci dan terpisah dari bahan-bahan lainnya.
  • Reaktif: Pastikan bahan ini disimpan dalam wadah yang tahan terhadap reaksi kimia.

Penggunaan Wadah yang Aman dan Sesuai

Pemilihan wadah yang tepat sangat penting dalam menjaga keamanan bahan kimia selama penyimpanan. Wadah yang digunakan harus dirancang sesuai dengan sifat kimiawi bahan yang disimpan untuk menghindari reaksi berbahaya. Berikut adalah beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan:

  • Kekuatan dan Ketahanan Wadah - Gunakan wadah yang kuat dan tahan korosi untuk menghindari kerusakan akibat sifat kimiawi bahan yang disimpan. Ini memastikan wadah tidak mudah bocor atau rusak.
  • Kompatibilitas Material Wadah - Pastikan material wadah tidak bereaksi dengan bahan kimia yang disimpan. Pilih material yang sesuai seperti plastik tahan bahan kimia atau logam tahan karat agar aman digunakan.
  • Kedap Udara dan Kebocoran - Wadah harus ditutup rapat untuk mencegah kebocoran atau penguapan bahan kimia, terutama untuk bahan mudah menguap atau berbahaya jika terhirup.
  • Ukuran dan Kapasitas Wadah - Pilih wadah yang memiliki kapasitas cukup untuk bahan kimia tanpa memenuhi wadah sepenuhnya, sehingga risiko tumpahan berkurang saat dibuka atau dipindahkan.
  • Label yang Jelas - Setiap wadah harus diberi label yang mencantumkan nama bahan kimia, sifat bahaya, dan petunjuk penanganan. Label ini penting untuk memastikan penanganan yang benar dan aman.

Memahami dan menerapkan aturan penyimpanan bahan kimia yang tepat adalah langkah penting dalam mencegah kecelakaan dan menjaga keamanan di tempat kerja. Dengan mengklasifikasikan bahan kimia, memilih lokasi yang sesuai, memisahkan bahan berbahaya, serta menyediakan peralatan keamanan yang memadai, risiko bahaya dapat diminimalisir. Jangan lupa, selalu periksa dan perbarui panduan keselamatan secara berkala agar selalu sesuai dengan perkembangan terbaru dalam keamanan bahan kimia. Selalu ingat bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam penyimpanan bahan kimia!

Jika anda tertarik dengan informasi lainnya, silakah membaca artikel-artikel kami pada website, dan jangan lupa untuk follow sosial media kami di LinkedinFacebookInstagramYoutube, dan Tiktok untuk melihat tips menarik seputar chemical dan juga pertambangan. PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah anda dengan menyediakan produk berkualitas tinggi.







Berita Terbaru

Sorotan 07 November 2025

Korosi pada Pipa? Jangan Tunggu Sampai Bocor!

Korosi pada pipa adalah salah satu penyebab utama kerusakan sistem industri yang sering luput dari perhatian. Proses ini terjadi secara perlahan namun pasti. Logam bereaksi dengan lingkungan hingga kekuatannya melemah dan akhirnya menyebabkan kebocoran. Faktanya, lebih dari 60% kebocoran pipa industri disebabkan oleh korosi yang tidak terdeteksi sejak dini.

Masalah ini tidak hanya dialami oleh satu sektor saja. Industri minyak dan gas, pengolahan air, kimia, hingga manufaktur, semuanya berhadapan dengan risiko korosi yang sama. Akibatnya, perusahaan dapat mengalami kerugian besar: mulai dari biaya perbaikan, downtime operasional, hingga potensi pencemaran lingkungan yang membahayakan keselamatan kerja.

Korosi pada Pipa

Korosi merupakan reaksi kimia antara logam dan lingkungannya yang perlahan mengikis kekuatan material. Ketika logam bereaksi dengan air, udara, atau zat kimia di sekitarnya, terjadi proses degradasi yang membuat struktur pipa melemah dari waktu ke waktu. Dalam dunia industri, korosi bisa muncul dalam berbagai bentuk:

  • Korosi seragam (Uniform Corrosion), terjadi merata di seluruh permukaan pipa, mampu mengurangi ketebalan dinding.
  • Korosi lokal atau pitting, berbentuk lubang-lubang kecil yang bisa menembus pipa dan menyebabkan kebocoran fatal.
  • Korosi galvanic, muncul ketika dua logam berbeda bersentuhan dalam lingkungan elektrolit, memicu salah satu logam terkorosi lebih cepat.
  • Korosi di bawah lapisan (Under Deposit Corrosion), korosi tersembunyi yang sulit dideteksi, biasanya terjadi di area tertutup kotoran, kerak, atau sedimen.

Korosi dapat ditemukan di berbagai sektor industry seperti pipa air yang mengalirkan fluida bertekanan, pipa minyak di area eksplorasi, hingga pipa kimia yang menyalurkan bahan korosif. Semua memiliki risiko yang sama jika pengendalian korosi tidak dilakukan dengan tepat.

Penyebab Umum Korosi

1.Faktor lingkungan

Kelembapan tinggi, kadar oksigen berlebih, perubahan pH, hingga kandungan garam di udara atau air menjadi pemicu utama korosi. Suhu yang ekstrem mempercepat reaksi kimia antara logam dan lingkungannya, membuat pipa lebih cepat melemah.

2. Faktor operasional

Tekanan tinggi dan fluida yang mengandung bahan kimia agresif mempercepat laju korosi dari dalam pipa. Setiap gesekan, perubahan suhu mendadak, atau aliran turbulen berlebih turut memperparah kondisi permukaan logam.

3. Kesalahan desain atau material

Sering kali masalah berawal dari sini. Pemilihan logam yang tidak sesuai dengan karakteristik fluida. Desain yang menyisakan area lembap menjadi titik awal kerusakan.

4. Kurangnya inspeksi dan perawatan rutin

Tanpa inspeksi berkala, tanda-tanda awal korosi sering terlewat. Lapisan pelindung menipis, kerak mulai menumpuk, dan perlahan sistem kehilangan kekuatannya. Hingga akhirnya, kebocoran pun tak bisa dihindari.

Solusi dan Pencegahan Korosi: Melindungi Pipa Sebelum Terlambat

Pembersihan korosi perlu dilakukan untuk menjaga keandalan sistem, keselamatan kerja, dan berjalannya operasional. Ada banyak strategi yang bisa diterapkan agar korosi tidak sempat berkembang menjadi kerusakan besar.

1. Pemilihan material tahan korosi

Langkah pertama dimulai dari desain. Gunakan material yang sesuai dengan karakteristik fluida dan lingkungannya seperti stainless steel, pipa berlapis, atau material komposit. Pemilihan bahan yang tepat akan mengurangi risiko reaksi kimia antara logam dan media yang dialirkan.

2. Pelapisan dan coating pelindung

Lapisan pelindung berfungsi sebagai penghalang utama antara logam dan lingkungan. Coating berbasis epoxy, zinc-rich, atau polymer dapat memperpanjang umur pipa dengan mencegah kontak langsung dengan air, udara, dan bahan kimia korosif.

3. Cathodic protection (proteksi katodik)

Metode ini menggunakan arus listrik atau logam pengorbanan (sacrificial anode) untuk melindungi pipa dari korosi. Sistem ini banyak digunakan pada pipa bawah tanah, jalur gas, atau pipa di lingkungan laut yang memiliki tingkat korosivitas tinggi.

4. Program inspeksi dan maintenance terjadwal

Tidak ada perlindungan yang sempurna tanpa perawatan rutin. Inspeksi terjadwal, evaluasi hasil monitoring, dan tindakan korektif cepat adalah kunci untuk memastikan setiap sistem pipa tetap beroperasi dengan aman dan efisien.

5. Penggunaan inhibitor korosi (chemical treatment)

Inhibitor bekerja secara kimiawi untuk memperlambat reaksi korosi di dalam sistem. Penambahan bahan kimia tertentu ke dalam fluida proses dapat menetralkan zat agresif dan menjaga stabilitas permukaan logam.

Penggunaan Chemical Treatment

Penggunaan chemical treatment bukan hanya melindungi pipa dari karat, tapi juga menjaga performa sistem agar tetap optimal. Inhibitor korosi bekerja secara aktif menghambat reaksi kimia penyebab kerusakan logam.

1.Greencorr AR-50 -  Perlindungan Anti Karat Jangka Panjang

Cairan anti karat (antirust) yang diformulasikan secara khusus untuk mencegah korosi dan karat pada permukaan logam dalam jangka waktu lama. Produk ini memberikan perlindungan optimal bahkan di kondisi luar ruangan, menjaga komponen logam tetap bersih dan bebas karat setelah terpapar uap, air, larutan garam, maupun larutan basa. Ideal digunakan untuk melindungi mesin, peralatan industri, dan komponen logam selama penyimpanan atau operasi di lingkungan lembap.

2.Greenrust RR-100  - Pembersih Karat untuk Logam

Cleaner dengan formula khusus yang dirancang untuk menghilangkan karat secara efektif dari permukaan logam. Mengandung cleaning agent dan asam yang terbukti efektif, produk ini tidak hanya membersihkan karat dengan cepat tetapi juga meningkatkan kekuatan permukaan logam

Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Greencorr AS-Series dan Greenrust RR-Series, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

 

 

 

 

Selengkapnya
Sorotan 15 October 2025

Road Dust Suppressant, Solusi Kendalikan Debu Jalan Tambang

Road dust suppressant menjadi solusi utama dalam menghadapi tantangan debu di area pertambangan, terutama pada jalan tambang dan jalur hauling.  Setiap kali alat berat melintas atau angin berhembus, partikel halus beterbangan dan menimbulkan kabut debu yang mengganggu pandangan serta menurunkan kualitas udara. Dampaknya tidak bisa dianggap remeh: kesehatan pekerja terancam, lingkungan sekitar tercemar, dan efisiensi operasional terganggu akibat menurunnya visibilitas. Tak hanya itu, kepatuhan terhadap regulasi lingkungan pun menjadi perhatian serius.

Tantangan dalam Mengendalikan Debu

Jalan tambang yang setiap hari dilalui alat berat dan truk hauling selalu menjadi sumber utama debu dalam jumlah besar, terutama saat musim kemarau. Minimnya curah hujan membuat jalanan kering, gersang, dan mudah menimbulkan debu yang beterbangan ke segala arah. Partikel halus dari tanah, pasir, bahkan debu batubara mudah beterbangan, terutama saat proses pengangkutan dan penyimpanan. Tak hanya mengganggu pandangan, debu juga dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan dan kesehatan pekerja, serta menurunkan efisiensi operasional akibat berkurangnya visibilitas.

Penyiraman jalan menggunakan air memang merupakan cara paling umum untuk mengurangi debu. Namun, metode ini membutuhkan konsumsi air dalam jumlah besar serta penyiraman yang harus sering dilakukan, sehingga justru meningkatkan biaya operasional. Dalam kondisi seperti ini, road dust suppressant hadir sebagai solusi yang lebih efisien untuk mengendalikan debu secara efektif tanpa pemborosan sumber daya.

Apa Itu Road Dust Suppressant?

Banyak perusahaan tambang masih mengandalkan metode penyiraman air (water spraying) untuk menekan debu di area operasional. Cara ini memang sederhana dan cepat, namun efektivitasnya tidak bertahan lama. Dalam waktu singkat setelah penyiraman, air akan menguap akibat panas matahari atau aktivitas kendaraan berat, sehingga debu kembali beterbangan. Akibatnya, penyiraman harus dilakukan berulang kali dalam sehari, membutuhkan volume air yang sangat besar serta biaya tambahan untuk bahan bakar, tenaga kerja, dan perawatan kendaraan tangki air. Kondisi ini membuat biaya operasional meningkat, sementara hasilnya tidak selalu optimal.

Di sinilah road dust suppressant hadir sebagai solusi yang lebih efisien. Produk ini bekerja secara kimiawi dengan mengikat partikel halus di permukaan jalan agar tidak mudah terlepas ke udara. Road dust suppressant mampu menjaga kelembapan tanah lebih lama dan menstabilkan struktur jalan, bahkan di bawah kondisi lalu lintas alat berat dan cuaca kering. Selain menekan frekuensi penyiraman dan konsumsi air, penerapan road dust suppressant secara tidak langsung juga menghemat bahan bakar alat berat, dan mendukung kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.

Greendust DPA-Series

Greendust DPA-Series merupakan road dust suppressant dari PT Green Chemicals Indonesia yang berbasis campuran polimer dan dirancang untuk menangani permasalahan debu, terutama pada jalan hauling di area pertambangan. Produk ini dikembangkan untuk membantu perusahaan tambang mengurangi risiko kecelakaan kerja serta dampak kesehatan yang disebabkan oleh paparan debu berlebih di lingkungan operasional. Greendust DPA-Series bekerja dengan cara mengikat partikel debu di permukaan jalan sehingga tidak mudah terangkat oleh angin maupun lalu lintas alat berat. Beberapa manfaat yang diperoleh dari produk ini yaitu:

  • Aman dan mudah digunakan
  • Tidak korosif dan aman untuk semua peralatan
  • Ramah lingkungan
  • Memaksimalkan kegiatan operasional di lapangan
  • Memberikan efek akumulatif dengan penggunaan rutin dan berulang
  • Membantu mengurangi jalan yang licin saat hujan
  • Dosis yang variatif sesuai dengan kebutuhan

Sebelum Greendust DPA-Series digunakan secara rutin, diperlukan tahap initial treatment terlebih dahulu. Initial treatment adalah proses penyiraman awal yang bertujuan untuk membentuk lapisan pengikat debu di permukaan jalan, sehingga efektivitas penekanan debu dapat maksimal dan bertahan lebih lama. Untuk initial treatment, Greendust DPA-99 disarankan disemprotkan sebanyak 3–4 kali dalam satu hari menggunakan water tank truck. Setelah lapisan terbentuk, treatment selanjutnya dilakukan dengan penyiraman 1–3 kali dalam satu hari, tergantung pada kondisi jalan, cuaca, dan intensitas lalu lintas alat berat.

Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk road dust suppressant, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

 

 

Selengkapnya
Sorotan 24 September 2025

Passivation Chemical Treatment, Perlindungan Logam pada Cooling Water System

Passivation bukan sekadar istilah teknis dalam dunia perawatan sistem industri, melainkan langkah penting yang menentukan seberapa andal sebuah Cooling Water System dapat bertahan dalam jangka panjang. Sebagai jantung dari proses pendinginan, sistem ini berperan menjaga stabilitas suhu pada berbagai peralatan penting seperti kondensor hingga heat exchanger agar operasional industri tetap efisien dan aman.

Namun, realitanya tidak sesederhana itu. Cooling water system selalu berhadapan dengan tantangan yang kompleks: korosi yang menggerogoti logam, scaling yang menurunkan efisiensi perpindahan panas, serta fouling yang memperburuk kualitas aliran air. Jika dibiarkan, masalah-masalah ini dapat menimbulkan kerusakan serius, downtime produksi, bahkan lonjakan biaya perawatan.

Di sinilah pentingnya perlindungan logam. Tanpa perlindungan yang memadai, umur pakai sistem pendingin menjadi lebih singkat dan risiko operasional meningkat. Sebaliknya, dengan strategi perlindungan yang tepat, industri tidak hanya memperpanjang masa pakai peralatan, tetapi juga memastikan keberlanjutan operasional yang lebih efisien.

Pelindungan Permukaan Logam pada Cooling Water System

Pemilihan material logam cukup krusial karena langsung memengaruhi ketahanan dari peralatan. Setiap jenis logam memiliki karakteristik unik, baik dari sisi biaya, kekuatan, maupun ketahanan terhadap korosi dan fouling.

  • Besi (Fe). Digunakan secara luas karena mudah diperoleh dan murah. Namun, besi murni sangat rentan terhadap korosi sehingga jarang dipakai tanpa perlindungan tambahan.
  • Baja (Carbon Steel & Stainless Steel). Carbon steel banyak digunakan karena harganya terjangkau dan memiliki kekuatan mekanis yang baik. Meski begitu, sifatnya kurang tahan terhadap korosi sehingga sering membutuhkan coating. Sebaliknya, stainless steel menawarkan ketahanan korosi lebih baik, meski biayanya lebih tinggi.
  • Tembaga (Cu) dan Paduannya (Brass, Cu-Ni). Tembaga dan paduannya terkenal memiliki konduktivitas termal tinggi sehingga efektif dalam transfer panas. Brass banyak dipakai pada kondensor, sedangkan paduan Cu-Ni memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap lingkungan laut atau air dengan kandungan garam tinggi.

Pada praktiknya, tidak ada satu jenis logam yang mampu memenuhi semua kebutuhan cooling water system secara sempurna. Logam dengan harga lebih murah, seperti carbon steel, memang menarik dari sisi investasi awal, namun sifatnya lebih rentan terhadap korosi sehingga membutuhkan biaya tambahan untuk perawatan. Sebaliknya, logam dengan ketahanan korosi tinggi, misalnya stainless steel atau paduan tembaga-nikel, memiliki umur pakai lebih panjang dan performa lebih stabil, tetapi harganya jauh lebih tinggi sehingga sering kali memberatkan dari sisi anggaran. 

Selain itu, ada pula pertimbangan kemampuan termal. Logam seperti tembaga unggul dalam menghantarkan panas, sehingga meningkatkan efisiensi sistem, namun tidak selalu cocok dipakai di semua kondisi air. Inilah sebabnya, pemilihan material untuk cooling water system biasanya merupakan hasil kompromi antara faktor biaya, ketahanan terhadap kerusakan, dan kebutuhan termal sesuai kondisi operasional masing-masing industri.

Passivation Agent

Sebagai langkah pencegahan korosi sejak dini, penggunaan passivation agent menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan cooling water system. Salah satu produk yang direkomendasikan adalah Greencool PV-Series, yang diformulasikan khusus untuk sistem pendingin baik tipe open maupun closed system.

Greencool PV-Series bekerja dengan membentuk lapisan pasif pelindung pada permukaan logam seperti besi, baja, dan tembaga. Lapisan ini mencegah terjadinya korosi awal yang kerap muncul setelah proses cleaning atau pada fase start-up sistem baru. Beberapa manfaat utama Greencool PV-Series:

  • Mencegah korosi primer pada fase awal pengoperasian sistem.
  • Menstabilkan permukaan logam setelah pembersihan kimia.
  • Memperpanjang masa pakai sistem pendingin.
  • Mengoptimalkan efektivitas program chemical treatment lanjutan.

Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk passivation agent cooling water system, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

 

Selengkapnya