Sektor pertambangan batu bara merupakan salah satu penggerak roda perekonomian dan pembangunan nasional terbesar di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia. Hal ini dikarenakan batu bara merupakan komoditas energi yang menarik. Eksplorasi dan eksploitasi batu bara terus meningkat untuk pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.
Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara RI pada 2022 tercatat telah mencapai 671,75 juta ton atau melampaui target yang dipatok sebesar 663 juta ton. Terdapat sederet daerah penghasil batu bara di Indonesia, yaitu di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua, dengan pengekspor terbesar berasal dari kalimantan Timur.
Batu bara merupakan kandungan yang terkumpul dari sisa-sisa tumbuhan mati dan tidak sempat mengalami pembusukan sempurna. Tumpukan tumbuhan mati ini disebut gambut. Gambut akan menumpuk berlapis-lapis hingga tidak memungkinkan oksigen masuk ke dalamnya dan menghambat pembusukan tumbuhan. Pembusukan yang berjalan dengan sangat lambat memungkinkan tumbuhan mati dan menyimpan sebagian besar atom karbonnya. Atom karbon inilah yang merupakan sumber energi.
Tumbuhan yang terus menumpuk menekan bagian gambut dengan massanya dan meningkatkan suhunya. Tekanan yang besar dan panas ini mengubah gambut membentuk batubara muda atau yang disebut sebagai lignit. Tekanan dan panas terus mengubah lignit menjadi batubara lunak dengan kadar karbon lebih tinggi. Lalu tahap selanjutnya adalah pembentukan batubara lunak menjadi batu bara yang memiliki kandungan karbon lebih banyak, tingkat kelembapan rendah, dan tekstur lebih keras. Batu bara jenis inilah yang disebut dapat menghasilkan energi lebih banyak.
Dibutuhkan waktu yang sangat lama agar batu bara terbentuk kembali. Oleh sebab itu, batu bara merupakan jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui sehingga harganya terbilang mahal. Panas yang dihasikan oleh batu bara sangatlah tinggi sehingga dapat diubah menjadi bahan bakar dan energi lainnya. Itulah mengapa batu bara kerap dimanfaatkan dalam kehidupan. Manfaat batu bara dalam kehidupan antara lain sebagai sumber bahan bakar pembangkit listrik, penghasil berbagai produk gas, menjadi bahan bakar dengan bentuk cair, dan menjadi PLTU. Selain itu, batu bara juga berperan dalam membantu proses produksi di berbagai industri seperti baja, pupuk pertanian, alumunium, kertas, dan semen.
Proses pertambangan batu bara dimulai dengan pembukaan lahan. Pembukaan lahan dapat diartikan sebagai kegiatan pembersihan lahan dari material hutan seperti pepohon, semak, dan alang-alang. Setelah pembersihan lahan, dilakukan pembersihan limbah yang bertujuan untuk menyelamatkan tanah dari kerusakan sehingga tetap mempunyai unsur tanah yang asli. Tanah yang tetap sehat ini dapat dimanfaatkan dan ditanami kembali pada saat kegiatan reklamasi atau reboisasi.
Proses selanjutnya adalah pengupasan tanah penutup dan partisi. Pengupasan lapisan tanah penutup yaitu pemindahan suatu lapisan tanah atau batuan yang berada di atas cadangan bahan galian agar bahan galian tersebut tersingkap. Untuk melakukan kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup yang baik diperlukan alat yang mendukung dan sistematika pengupasan yang baik. Pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup ini merupakan kegiatan mutlak yang harus dikerjakan pada pertambangan terutama yang menggunakan sistem tambang terbuka.
Setelah itu ada proses rehabilitasi tanah dan reklamasi. Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah pertambangan untuk memulihkan kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sebagaimana semestinya. Lalu ada kegiatan coal hauling yang penting dalam menjaga suplai batu bara. Kegiatan coal hauling ini dilakukan dengan memindahkan atau mengangkut produk batu bara dari suatu tempat ketempat yang lain.
Untuk mengoptimalkan pertambangan dalam tiap prosesnya, PT Green Chemicals Indonesia dapat membantu ada dengan beberapa produk yang kami hasilkan. Beberapa diantaranya yaitu Produk Greendust SAB-Series yang digunakan untuk menangani dampak negatif permasalahan debu pada batu bara, Greendust DPA-Series untuk efisiensi cost penanganan masalah debu jalan di tambang, dan Green C-Protect untuk memadamkan api yang sudah terbakar pada batu bara. Semua produk ini pastinya mudah digunakan serta aman terhadap kesehatan dan lingkungan.
Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai Produk Greendust SAB-Series, Greendust DPA-Series, Green C-Protect, atau Chemicals Product lainnya, PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi, hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke sales.support@greenchem.co.id.
Batubara adalah salah satu sumber energi fosil yang digunakan secara luas dalam industri, terutama untuk pembangkit listrik dan proses industri lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas batubara adalah kadar moisture atau kelembapan yang terkandung di dalamnya. Moisture pada batubara tidak hanya berpengaruh pada nilai kalorinya, tetapi juga dapat mempengaruhi proses transportasi, penyimpanan, dan pembakaran.
Moisture pada batubara merujuk pada jumlah air yang terkandung dalam batubara, baik itu air yang terikat secara kimiawi maupun yang berada dalam bentuk cairan bebas. Berikut adalah beberapa jenis-jenis moisture dalam batubara :
Free moisture adalah air yang terkandung dalam batubara dalam bentuk cair yang tidak terikat pada struktur batubara. Air ini bisa dengan mudah hilang melalui proses pengeringan atau pemanasan. Free moisture biasanya terdiri dari air yang terjebak di celah-celah batubara atau di permukaan partikel batubara. Kadar free moisture dapat bervariasi tergantung pada kondisi penyimpanan dan lingkungan sekitar batubara.
Inherent moisture adalah air yang terikat secara kimiawi atau fisik pada struktur batubara. Air ini sangat sulit untuk dihilangkan karena terikat erat dengan komponen-komponen batubara, seperti karbon, hidrogen, dan oksigen. Inherent moisture merupakan bagian dari komposisi batubara itu sendiri dan tidak dapat dengan mudah dipisahkan melalui pengeringan biasa. Kadar inherent moisture ini biasanya lebih stabil dan tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dibandingkan dengan free moisture.
Total moisture adalah jumlah keseluruhan dari free moisture dan inherent moisture. Total moisture sering digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kelembapan total dalam batubara. Mengetahui kadar total moisture dibutuhkan untuk mengukur kualitas dan performa pembakaran batubara dalam berbagai aplikasi industri.
Lalu, apa yang mempengaruhi kadar moisture ini? Kadar moisture pada batubara sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Jika batubara disimpan di luar ruangan, terutama di daerah yang memiliki tingkat kelembapan tinggi, kemungkinan besar akan terjadi penyerapan air oleh batubara. Kondisi cuaca yang lembap, hujan, atau bahkan kelembapan udara yang tinggi dapat meningkatkan kadar free moisture. Sebaliknya, penyimpanan dalam ruangan atau dalam kondisi yang terlindung dari kelembapan udara dapat membantu mempertahankan kadar moisture yang lebih stabil.
Nilai kalor adalah jumlah energi yang dilepaskan saat sejumlah batubara dibakar dalam kondisi tertentu. Nilai kalor batubara diperlukan dalam menentukan efisiensi pembakaran dan daya output yang dapat dihasilkan dari batubara tersebut. Semakin tinggi nilai kalor batubara, semakin banyak energi yang dapat dihasilkan dari jumlah batubara yang sama, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi pembakaran. Ada dua jenis nilai kalor yang sering digunakan, diantaranya :
Gross Calorific Value (GCV) adalah jumlah total energi yang dilepaskan saat batubara dibakar dengan kondisi standar, di mana semua air yang terbentuk selama pembakaran (baik itu dari hidrogen yang terbakar maupun uap air dalam batubara) dikondensasikan kembali menjadi cairan. Dalam GCV, energi yang terkandung dalam uap air juga dihitung sebagai energi yang tersedia.
Net Calorific Value (NCV) adalah jumlah energi yang tersedia setelah mengurangi energi yang hilang karena uap air yang terbentuk selama proses pembakaran. Dalam hal ini, uap air yang tidak dapat dimanfaatkan secara langsung untuk menghasilkan energi diabaikan, sehingga NCV memberikan gambaran yang lebih akurat tentang energi yang dapat digunakan oleh pengguna batubara dalam aplikasi praktis seperti pembangkit listrik atau industri.
Ketika batubara mengandung kadar moisture yang tinggi, baik itu free moisture atau inherent moisture, sebagian besar energi yang dilepaskan selama proses pembakaran akan digunakan untuk menghilangkan kelembapan tersebut terlebih dahulu. Sebelum batubara dapat benar-benar terbakar dan menghasilkan energi, air yang terkandung di dalamnya harus diuapkan. Proses ini memerlukan sejumlah besar energi yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan panas atau energi berguna. Singkatnya, jika batubara memiliki kadar moisture yang sangat tinggi, banyak energi yang akan terbuang untuk menguapkan air, bukan untuk menghasilkan panas. Akibatnya, nilai kalor batubara yang efektif berkurang, dan pembakaran menjadi kurang efisien.
Sebaliknya, batubara dengan kadar moisture rendah akan memiliki nilai kalor yang lebih tinggi. Semakin sedikit kandungan air dalam batubara, semakin sedikit energi yang dibutuhkan untuk menguapkan kelembapan tersebut. Sebagian besar energi dari pembakaran dapat digunakan untuk menghasilkan panas yang bermanfaat, meningkatkan efisiensi pembakaran dan nilai kalor.
Dengan kadar moisture yang rendah, batubara akan membakar lebih efisien, menghasilkan lebih banyak panas per satuan batubara yang digunakan. Ini tentunya lebih menguntungkan dalam konteks industri yang bergantung pada batubara sebagai sumber energi, seperti pembangkit listrik atau pabrik semen, di mana efisiensi bahan bakar langsung mempengaruhi biaya operasional dan kinerja sistem.
Sebagai solusi untuk mengurangi kadar total moisture pada batubara, penggunaan bahan kimia dapat menjadi langkah yang efektif. Greencoal MR-Series merupakan salah satu bahan kimia yang dirancang khusus untuk mengikat molekul air yang terperangkap dalam pori-pori batubara. Dengan proses ini, kadar moisture berkurang secara signifikan, sehingga kalori batubara meningkat. Pengaplikasian teknologi ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan kualitas batubara yang lebih optimal.
Jika anda tertarik untuk informasi mengenai Greencoal MR-Series, PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.
Pada proses pengolahan air di industri pertambangan, bahan kimia pembantu diperlukan untuk memastikan air buangan hasil proses sesuai dengan kualitas baku mutu dan aman dibuang ke lingkungan. Salah satu bahan kimia tersebut yaitu flokulan. Bahan kimia ini akan membantu memisahkan partikel padat dan air lebih mudah serta efektif dan efisien.
Flokulan adalah bahan kimia yang digunakan untuk menggabungkan partikel-pertikel kecil dalam cairan atau larutan menjadi flok yang lebih besar dan padat. Flokukan akan membantu memisahkan partikel-partikel yang sulit dihilangkan secara langsung. Selain itu, adanya flokulan akan membantu mempercepat proses pengendapan partikel-partikel yang ingin dipisahkan. Beberapa jenis flokulan yang umumnya digunakan diindustri pertambangan yaitu :
Flokulan bekerja dengan cara mengikat partikel-partikel halus (yang tidak bisa dipisahkan secara mudah dengan sistem pemisahan fisik biasa) dengan membentuk flok yang lebih besar dan padat sehingga lebih mudah dipisahkan. Secara sederhana, step flokulasi dapat dijelas sebagai berikut :
Penting untuk memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa factor dalam penggunaan flokulan seperti:
Pertimbangan diatas sangatlah penting sehingga tidak bisa dipandang sebelah mata. Setiap jenis flokulan memiliki karakteristik, dan kondisi lingkungan/cairan yang berbeda agar dapat bekerja efektif dan efisien, Karena itu, penting untuk memilih flokulan yang sesuai sehingga dapat memberikan hasil optimal. Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk-produk flokulan dari PT Green Chemicals Indonesia, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.
Pengelolaan air limbah merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri. Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, hingga bahaya bagi kesehatan manusia. Penggunaan proses dan bahan kimia yang ramah lingkungan dalam pengolahan air limbah merupakan suatu keharusan
Proses pengolahan air limbah terdiri dari beberapa tahapan yang saling terkait . Ada dua tahapan utama yang sering dilakukan dalam proses pengolahan air limbah yaitu pemisahan fisik dan proses kimia.
Pemisahan fisik adalah tahap pertama dalam pengolahan air limbah yang bertujuan untuk memisahkan bahan pencemar berdasarkan ukuran fisik atau partikelnya. Proses fisik ini antara lain :
Proses kimia berfungsi untuk mengolah zat-zat yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan pemisahan fisik. Berbagai reaksi kimia dilakukan untuk mengubah komponen-komponen berbahaya dalam air limbah menjadi bentuk yang lebih mudah diolah atau lebih aman untuk dibuang.
Salah satu aspek kunci dalam pengolahan air limbah adalah penggunaan bahan kimia. Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan dalam pengolahan air limbah :
Dalam pengolahan air limbah, chemical berperan mempercepat dan mempermudah proses penghilangan kontaminan, pemurnian, serta pemulihan kualitas air. Penggunaan chemical dalam pengolahan air limbah memberikan berbagai keuntungan terhadap lingkungan dan mempermudah pemulihan sumber daya dari limbah. Namun disamping itu, tentu diperlukan pengelolaan yang hati-hati dan pemilihan bahan kimia yang tepat. Anda bisa memilih yang sesuai untuk kebutuhan pengolahan air limbah. Selain harga terjangkau, Anda juga turut menjaga alam tanpa ikut merusaknya
Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk-produk untuk pengolahan air limbah dari PT Green Chemicals Indonesia, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.