Highlights

16 October 2024

Masalah Deposit Pada Biofuel

Penggunaan biofuel sebagai alternatif bahan bakar fosil telah menjadi salah satu pilihan menarik di berbagai macam sektor, seperti industri transportasi dan mesin alat berat. Meningkatnya penggunaan biofuel ini tentu saja memiliki beberapa keuntungan seperti sifatnya yang ramah lingkungan dan potensi penghematan biaya. Oleh karena itu, saat ini biofuel menjadi salah satu pilihan maupun solusi masa depan. Namun, dibalik kelebihannya, tentu saja ada resiko maupun tantangan yang dihadapi, seperti adanya penumpukan deposit dalam mesin. Deposit yang terbentuk di dalam mesin dapat merusak kinerja mesin yang dapat menyebabkan masalah.

Mengapa Penumpukan Deposit Terjadi?

Penumpukan deposit dalam mesin yang menggunakan biofuel merupakan masalah umum yang dapat mempengaruhi kinerja mesin. Deposit adalah residu atau endapan yang terbentuk di dalam komponen mesin. Deposit terbentuk sebagai akibat dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna dan faktor-faktor eksternal lainnya. Beberapa penyebab utama mengapa penumpukan deposit bisa terjadi adalah sebagai berikut:

1.   Sifat Kimia Biofuel

Biofuel, terutama biodiesel, memiliki komposisi kimia yang lebih kompleks dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biofuel mengandung senyawa-senyawa organik seperti ester, yang lebih rentan terurai atau teroksidasi. Saat biofuel terbakar, senyawa-senyawa ini dapat menghasilkan residu yang meninggalkan deposit pada komponen mesin. Deposit ini berupa lapisan lengket seperti gum dan varnish yang menempel pada injektor dan katup, sehingga mengganggu aliran bahan bakar yang seharusnya lancar.

 2.   Pembakaran yang Tidak Sempurna

Proses pembakaran biofuel sering kali tidak sempurna, terutama bila kualitas biofuel kurang baik atau terdapat kontaminasi. Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan sisa-sisa bahan bakar yang tidak terbakar sempurna, yang kemudian membentuk partikel padat seperti karbon atau residu cair. Partikel ini menumpuk di ruang bakar dan injektor bahan bakar, menyebabkan penyumbatan dan penurunan performa mesin.

3.   Kelembaban dan Kontaminasi Air

Salah satu sifat biofuel, terutama biodiesel, adalah kemampuannya menyerap kelembaban dari udara. Kelembaban atau air yang terperangkap dalam bahan bakar dapat menciptakan kondisi ideal bagi pembentukan deposit. Air yang bercampur dengan biofuel dapat mempercepat proses oksidasi dan meningkatkan risiko terbentuknya zat-zat yang menimbulkan deposit. Air juga dapat menyebabkan korosi pada komponen logam mesin, memperburuk masalah penumpukan deposit.

4.   Degradasi Biofuel Selama Penyimpanan

Biofuel lebih cepat terdegradasi selama penyimpanan dibandingkan bahan bakar fosil. Paparan terhadap oksigen, panas, dan kelembaban dapat mempercepat pembentukan senyawa-senyawa degradasi yang bersifat lengket atau padat. Ketika biofuel terdegradasi, senyawa ini menempel di filter, tangki bahan bakar, dan sistem injeksi, yang akhirnya menyebabkan penumpukan deposit di mesin.

Dampak Jangka Panjang dari Pembakaran Tidak Bersih pada Mesin

Pembakaran biofuel yang tidak sempurna dapat menimbulkan masalah serius dalam jangka panjang pada mesin berat. Deposit yang menumpuk akibat pembakaran tidak bersih tidak hanya mengganggu kinerja mesin, tetapi juga mempercepat kerusakan komponen vital, meningkatkan biaya operasional, dan memperburuk emisi.

1.   Penurunan Efisiensi Mesin

Ketika deposit menumpuk di komponen mesin seperti injektor bahan bakar dan katup, aliran bahan bakar menjadi tidak lancar dan tidak merata. Hal ini menyebabkan campuran udara dan bahan bakar yang tidak optimal, sehingga pembakaran tidak sempurna. Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama, yang berarti efisiensi bahan bakar menurun dan konsumsi bahan bakar meningkat. Ini akan menyebabkan biaya operasional yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

2.   Kerusakan Komponen Mesin

Deposit yang terus menumpuk pada komponen mesin dapat menyebabkan keausan dan kerusakan lebih cepat dari yang diharapkan. Partikel-partikel deposit yang keras, seperti karbon, dapat menggores permukaan logam komponen seperti piston, silinder, dan katup. Akibatnya, mesin akan mengalami kerusakan mekanis, yang memerlukan perbaikan besar atau penggantian komponen. Ini tentu saja meningkatkan biaya perawatan dan mengurangi masa pakai mesin secara keseluruhan.

3.   Peningkatan Emisi Gas Buang

Mesin yang mengalami penumpukan deposit akan menghasilkan pembakaran yang kurang efisien, yang pada gilirannya meningkatkan emisi gas buang berbahaya. Ketika pembakaran tidak sempurna, mesin menghasilkan lebih banyak emisi polutan seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan partikel halus. Meningkatnya emisi ini tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga dapat menyebabkan mesin gagal memenuhi standar emisi yang semakin ketat, mengakibatkan potensi denda atau pembatasan operasional.

4.   Biaya Perawatan yang Meningkat

Penumpukan deposit yang berkelanjutan akan memerlukan perawatan mesin yang lebih sering dan lebih intensif. Pembersihan rutin dan penggantian komponen yang rusak akibat deposit menjadi keharusan, yang meningkatkan biaya perawatan mesin secara keseluruhan. Selain itu, jika deposit menyebabkan kerusakan serius, mesin mungkin memerlukan downtime untuk perbaikan, yang bisa merugikan operasional dalam jangka panjang.

Secara keseluruhan, dampak jangka panjang dari pembakaran yang tidak bersih pada mesin sangat signifikan. Tanpa perawatan yang tepat dan langkah-langkah pencegahan, deposit bisa menjadi masalah besar yang merugikan dari segi biaya, kinerja, dan kelangsungan operasional.

Bagaimana Solusi untuk Mengatasi Permasalahan Deposit?

Meski masalah deposit pada biofuel bisa menjadi kendala, ada beberapa solusi efektif yang bisa diterapkan untuk mencegah atau mengurangi penumpukan deposit pada mesin, antara lain:

1.   Penggunaan Aditif Bahan Bakar

Penggunaan Aditif Bahan Bakar Aditif khusus biofuel, termasuk chemical biofuel deposit control additive, dapat membersihkan deposit dan mencegah pembentukan residu baru. Aditif ini juga meningkatkan pembakaran sehingga lebih efisien.

2.   Pemeliharaan Rutin 

Lakukan pembersihan dan penggantian filter bahan bakar secara teratur. Ini membantu mencegah penumpukan deposit di injektor dan komponen mesin lainnya.

3.   Penyimpanan Biofuel yang Tepat 

Simpan biofuel di tempat kering dan tertutup untuk mencegah degradasi. Gunakan stabilizer jika biofuel harus disimpan lama.

4.   Monitoring Kualitas Bahan Bakar

Pastikan biofuel yang digunakan berkualitas baik, bebas dari kontaminasi air atau kotoran, agar mengurangi risiko pembentukan deposit.

Penggunaan chemical biofuel deposit control additive yang tepat, bersama dengan langkah-langkah lain seperti pemeliharaan rutin dan penyimpanan biofuel yang baik, akan memberikan perlindungan lebih lanjut terhadap risiko penumpukan deposit. Aditif ini bekerja secara kimiawi untuk menjaga kebersihan sistem bahan bakar, memperpanjang umur mesin, dan mengurangi biaya perbaikan jangka panjang.

  1. Greenfuel DC-Series

Greenfuel DC-Series adalah aditif pengendalian deposit pada bahan bakar biofuel yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan masa pakai (lifetime) mesin berat dengan cara menjadikan pembakaran lebih bersih dan efisien. Produk ini berfungsi menjaga kebersihan sistem bahan bakar, melindungi komponen, dan memastikan mesin berat yang beroperasi, khususnya di sektor pertambangan, dapat bekerja dengan performa lebih optimal. Dengan menjaga sistem pembakaran tetap bersih dan efisien, aditif ini melindungi komponen mesin dari kerusakan akibat penumpukan deposit, sehingga meningkatkan kinerja sekaligus memperpanjang masa pakai mesin. 

Penggunaan Greenfuel DC-Series juga dapat meminimalisir biaya perawatan secara signifikan karena mengurangi frekuensi perbaikan yang disebabkan oleh penumpukan deposit di dalam mesin. Produk ini ideal untuk berbagai aplikasi industri yang membutuhkan ketahanan mesin yang tinggi dan efisiensi operasional maksimal. Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk Biofuel Deposit Control Additive, PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.


Latest News

Highlights 25 March 2025

Pengolahan Air minum dengan Reverse Osmosis: Why not?

Air minum yang sehat adalah kebutuhan dasar setiap orang. Namun, kualitas air yang tersedia tidak selalu sesuai standar kesehatan, terutama di daerah dengan sumber air tercemar atau kualitas air bersih yang buruk. Salah satu solusi yang banyak digunakan untuk pengolahan air minum adalah teknologi Reverse Osmosis (RO). Tapi, apakah teknologi ini benar-benar worth it? Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai Reverse Osmosis dan apakah itu merupakan pilihan terbaik untuk penyaringan air minum.

Apa Itu Reverse Osmosis?

Reverse Osmosis (RO) adalah teknologi pengolahan air dengan menggunakan membran semi-permeabel untuk menghilangkan berbagai jenis kontaminan, seperti logam berat, bakteri, zat kimia berbahaya, dan banyak lagi. RO memaksa air melalui membran semi-permeabel dengan tekanan yang cukup besar, sehingga hanya molekul air yang dapat melewati, sementara kontaminan seperti garam, logam berat, bakteri, dan virus tertahan di membran tersebut dan yang akan terbuang bersama dengan air reject.

Terdapat beberapa komponen utama dalam sistem reverse osmosi, diantaranya :

  • Membran Semi-Permeabel: Komponen utama yang bertanggung jawab untuk menyaring air. Membran ini hanya memungkinkan molekul air tertentu untuk melewatinya, sementara kontaminan yang memiliki molekul lebih besar besar seperti bakteri dan logam berat tertahan.
  • Pre-Filter: Filter awal yang digunakan untuk menghilangkan partikel besar, seperti pasir dan kotoran, sebelum air masuk ke membran RO.
  • Pompa: Membantu meningkatkan tekanan air sehingga proses osmosis terbalik dapat berjalan dengan efektif dan  efisien

Benefit penggunaan Reverse Osmosis

Sistem Reverse Osmosis memiliki berbagai kelebihan seperti berikut ini :

  • Efektif. RO dapat menghilangkan 99% kontaminan dalam air
  • Fleksibilitas. Dapat digunakan untuk mengolah berbagai macam jenis air seperti air tawar dan air laut
  • Hemat Energi. Dibandingkan dengan menggunakan proses desalinasi, RO relative hemat energi

Kekurangan penggunaan Reverse Osmosis

Meskipun memiliki banyak kelebihan, sistem RO juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

1. Biaya investasi dan perawatan

Harga pemasangan sistem RO cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan sistem penyaringan air lainnya. Selain itu, sistem RO memerlukan perawatan berkala, seperti pergantian membran dan filter, yang memerlukan biaya tambahan. Penggantian membran dapat memerlukan biaya yang cukup besar, tergantung pada ukuran dan jenis sistem yang digunakan.

2. Pemborosan air

Proses osmosis terbalik menghasilkan sejumlah air limbah yang tidak dapat digunakan. Hal ini tergantung pada efisiensi sistem. Efisiensi ini sangat perlu menjadi pertimbangan bagi mereka yang ingin menghemat air.

3. Menghilangkan Mineral Bermanfaat

Selain menghilangkan kontaminan berbahaya, sistem RO juga menyaring beberapa mineral alami yang berguna bagi tubuh, seperti kalsium, magnesium, dan potasium. Ini bisa menyebabkan air menjadi sangat "murni," tetapi juga kurang mengandung nutrisi penting. Beberapa sistem RO dilengkapi dengan filter tambahan untuk menambahkan mineral kembali ke air, namun ini bisa menambah biaya.

Apakah Reverse Osmosis Worth It?

Sistem Reverse Osmosis (RO) menawarkan penyaringan yang sangat efektif, menghasilkan air minum yang bersih dan aman. Keunggulan utama sistem ini terletak pada kemampuannya menghilangkan kontaminan berbahaya, seperti logam berat, bakteri, dan partikel mikroskopis, sehingga sangat ideal untuk daerah dengan kualitas air buruk atau bagi mereka yang mengutamakan kualitas air yang sangat tinggi.

Akan tetapi, mineral yang hilang akibat proses ini, membuat pengolahan lanjutan diperlukan sebelum digunakan sebagai air minum. Biaya awal pemasangan dan perawatan bisa relatif tinggi, termasuk penggantian filter secara berkala. Selain itu, sistem ini membutuhkan lebih banyak air karena proses penyaringannya menghasilkan limbah air (water waste). Hal ini bisa menjadi isu penting, terutama di daerah dengan sumber daya air terbatas.

Jadi sebelum memutuskan untuk memasang sistem RO, penting untuk mempertimbangkan beberapa factor berikut ini :

1. Peruntukan air yang diolah

2. Sumber air yang diolah

3. Biaya

Jika anda mencari pengolahan air dari sumber air yang buruk, kualitas air produk yang murni, dan biaya yang optimal serta pengolahan lanjutan yang tidak menjadi masalah, maka penggunaan reverse osmosis system untuk pengolahan air minum adalah tepat. Baca informasi menarik lainnya pada website dan sosial media kami di Linkedin, Facebook, Instagram, Youtube, dan Tiktok. PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah anda dengan menyediakan produk berkualitas tinggi

Read More
Highlights 18 March 2025

Perlindungan Rim dari Kontak Langsung dengan Udara dan Kelembapan

Rim kendaraan berfungsi sebagai penopang ban dan menjaga stabilitas saat berkendara. Seiring pemakaian, kondisi rim dapat memengaruhi performa serta keamanan kendaraan. Namun, rim sering terpapar udara dan kelembapan, yang dapat mempercepat kerusakan. Faktor lingkungan seperti korosi dan karat dapat mengurangi daya tahan serta kinerja kendaraan. Perlindungan rim menjadi sangat penting, terutama untuk kendaraan alat berat yang beroperasi di lingkungan ekstrem, seperti area pertambangan dan konstruksi, di mana paparan debu, air, dan bahan kimia lebih tinggi. Dengan perlindungan yang tepat, rim dapat lebih tahan lama dan mendukung kinerja kendaraan secara optimal. Simak artikel ini untuk informasi lebih lanjut!

Kondisi Rim dalam Performa dan Keamanan Kendaraan

Rim yang berada dalam kondisi baik sangat penting untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal. Rim yang kuat dan bebas dari kerusakan mendukung stabilitas saat berkendara, memperpanjang umur ban, serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengemudi maupun penumpang.

Sebaliknya, rim yang mengalami kerusakan atau korosi dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti ketidakseimbangan roda hingga penurunan daya cengkeram ban. Salah satu penyebab utama kerusakan rim adalah paparan langsung terhadap udara dan kelembapan, yang mempercepat proses oksidasi dan korosi. Jika tidak ditangani, hal ini dapat melemahkan struktur rim dan memengaruhi kinerja kendaraan secara keseluruhan.

Penyebab Kerusakan Rim Akibat Udara dan Kelembapan

Rim kendaraan rentan mengalami kerusakan akibat paparan udara dan kelembapan, terutama jika tidak mendapatkan perlindungan yang memadai. Berikut beberapa faktor utama yang dapat mempercepat kerusakan rim:

  • Proses Oksidasi dan Korosi

Udara mengandung oksigen yang dapat bereaksi dengan logam pada rim, terutama jika terdapat goresan atau lapisan pelindung yang terkikis. Proses oksidasi ini menyebabkan korosi atau karat, yang lama-kelamaan dapat melemahkan struktur rim. Akibatnya, rim menjadi lebih rapuh dan berpotensi mengalami retak atau bahkan kegagalan fungsi saat kendaraan digunakan.

  • Kondisi Cuaca Ekstrem

Lingkungan dengan kelembapan tinggi, hujan deras, atau paparan air laut dapat mempercepat proses korosi pada rim. Perubahan suhu yang drastis, seperti perpindahan dari lingkungan panas ke dingin secara tiba-tiba, dapat menyebabkan pemuaian dan penyusutan material rim, yang pada akhirnya mempercepat kerusakan.

  • Paparan Kotoran dan Zat Kimia

Debu, lumpur, dan kotoran yang sejenis lainnya dapat menempel pada rim dan mempercepat reaksi korosi. Jika tidak dibersihkan secara rutin, kotoran ini akan memperburuk kondisi rim, menyebabkan permukaannya kasar, berlubang, atau bahkan mengalami pengikisan.

Metode Perlindungan Rim

Untuk menghindari kerusakan rim akibat udara dan kelembapan, ada beberapa metode perlindungan yang dapat diterapkan.

1. Pemilihan Material Rim yang Tahan Korosi

Penting untuk memilih material rim yang tahan terhadap korosi, seperti aluminium alloy yang telah diproses dengan perlakuan khusus untuk melindungi permukaannya. Material seperti ini memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap kelembapan dan oksidasi.

2. Penyimpanan yang Tepat

Saat tidak digunakan, terutama jika kendaraan akan diparkir dalam waktu lama, penting untuk menyimpan kendaraan di tempat yang kering dan terlindung dari cuaca ekstrem. Penyimpanan di garasi yang berventilasi baik akan mengurangi paparan kelembapan yang dapat merusak rim.

3. Lapisan Pelindung (Coating)

Mengaplikasikan lapisan pelindung atau coating khusus pada permukaan rim dapat membantu mencegah paparan langsung dengan udara dan kelembapan. Lapisan ini bertindak sebagai penghalang yang melindungi material rim dari oksidasi dan korosi. Lapisan pelindung membantu menjaga penampilan rim agar tetap bersih dan bebas dari kotoran.

GREENCOAT RC-Series

Greencoat RC-Series diformulasikan khusus untuk melindungi rim pada kendaraan alat berat tambang, membantu mencegah karat dan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kondisi ekstrem. Produk ini membentuk lapisan pelindung yang tahan lama, mencegah oksidasi serta penumpukan kotoran akibat debu rem dan paparan lingkungan yang agresif, seperti kelembapan tinggi, bahan kimia korosif, dan medan operasional yang ekstrem.

Dengan menggunakan Greencoat RC-Series, inilah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh secara langsung, sebagai berikut:

  • Rim akan lebih kuat dan aman digunakan
  • Mengurangi risiko kecelakaan akibat kerusakan struktural
  • Memberikan efisiensi biaya

Melindungi rim dari kontak langsung dengan udara dan kelembapan penting dilakukan untuk memastikan umur panjang dan performa kendaraan yang optimal. Dengan produk ini, Anda dapat melindungi rim dari korosi, karat, dan kerusakan lainnya. Investasi dalam perlindungan rim akan membantu menjaga kendaraan Anda dalam kondisi terbaik, meningkatkan keselamatan berkendara, hingga menghemat biaya perawatan jangka panjang.

Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk Greencoat RC-Series atau produk-produk lainnya dari PT Green Chemicals Indonesia, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

Read More
Highlights 05 March 2025

Specialty Chemical Ramah Lingkungan untuk Industri Manufaktur dan Tambang

Industri kimia telah berkembang pesat sepanjang beberapa dekade terakhir. Meskipun membawa kemajuan besar dalam berbagai sektor, namun hal ini juga tak luput dari dampak negatifnya terhadap lingkungan. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri kimia adalah bagaimana mengurangi jejak ekologis tanpa mengorbankan kualitas produk. Seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya keberlanjutan, permintaan akan bahan kimia yang ramah lingkungan pun semakin tinggi. Specialty chemical yang ramah lingkungan muncul sebagai solusi yang menjanjikan untuk menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang sambil menjaga kelestarian lingkungan.

Apa Itu Specialty Chemical?

Specialty chemical adalah bahan kimia yang dirancang khusus untuk memberikan sifat atau manfaat tertentu sebuah aplikasi. Berbeda dengan general chemical atau commodity chemical yang digunakan dalam jumlah besar di berbagai produk, specialty chemical memiliki karakteristik khusus yang menjadikannya lebih relevan dalam proses tertentu. Beberapa contoh specialty chemical antara lain:

  • Industri Farmasi : Bahan kimia pembuatan obat-obatan dan produk kesehatan.
  • Industri Kosmetik : Bahan kimia untuk menghasilkan produk kecantikan seperti pelembap, pembersih, dan parfum.
  • Industri Pertanian : Pestisida, herbisida, dan pupuk khusus yang digunakan untuk meningkatkan hasil pertanian.
  • Industri Otomotif : Bahan kimia untuk pelumas, bahan bakar, dan produk perawatan kendaraan.
  • Industri Mining : Bahan kimia yang digunakan untuk ekstraksi mineral, pengolahan logam, pengelolaan air tambang, hingga penanganan debu jalan.

Perbedaan utama antara specialty chemical dan commodity chemical adalah pada volume dan aplikasinya. Commodity chemical sering kali diproduksi dalam jumlah besar untuk digunakan secara luas dalam berbagai sektor. Sedangkan specialty chemical biasanya diproduksi dalam jumlah lebih kecil namun dengan kualitas dan sifat khusus yang memenuhi kebutuhan spesifik suatu industri.

Specialty Chemical Ramah Lingkungan

Seiring meningkatnya perhatian terhadap dampak lingkungan, kebutuhan akan specialty chemical yang ramah lingkungan juga ikut bertambahi. Specialty chemical ramah lingkungan mengacu pada bahan kimia yang diproduksi dan digunakan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan. Ada beberapa manfaat yang membedakan specialty chemical ramah lingkungan dari yang biasa:

  • Mengurangi Jejak Karbon. Dengan menggunakan bahan baku terbarukan, mengoptimalkan proses produksi, dan mengurangi emisi, specialty chemical ramah lingkungan berkontribusi besar dalam mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh suatu industri.
  • Meningkatkan Citra Perusahaan. Mengadopsi bahan kimia ramah lingkungan tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen dan pemangku kepentingan. Perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan sering dipandang lebih bertanggung jawab dan inovatif.
  • Dapat Didaur Ulang atau Terurai Secara Alami. Banyak specialty chemical ramah lingkungan yang memiliki sifat biodegradable (dapat terurai dengan sendirinya) atau dapat didaur ulang setelah digunakan. Hal ini mengurangi jumlah limbah berbahaya yang mencemari lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan penggunaan bahan kimia.
  • Memenuhi Regulasi Lingkungan yang Semakin Ketat. Dengan semakin ketatnya regulasi lingkungan di seluruh dunia, menggunakan specialty chemical ramah lingkungan membantu perusahaan untuk mematuhi peraturan yang berlaku, menghindari denda atau sanksi, serta meminimalkan risiko hukum terkait dengan pencemaran lingkungan.

Pentingnya Sertifikasi

Sertifikasi dan standar lingkungan dibutuhkan guna memastikan bahwa specialty chemical yang digunakan oleh perusahaan memenuhi kriteria keberlanjutan dan ramah lingkungan. Beberapa sertifikasi yang relevan dalam industri kimia diantaranya :

  • Sertifikasi ISO (International Organization for Standardization). ISO memiliki berbagai standar yang mengatur sistem manajemen lingkungan, seperti ISO 14001 yang mengatur sistem manajemen lingkungan untuk membantu perusahaan mengurangi dampak lingkungan. Sertifikasi ini memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa perusahaan mematuhi praktik ramah lingkungan.
  • Sertifikasi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Di beberapa negara, sertifikasi TKDN juga penting untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi mengandung komponen lokal sesuai dengan kebijakan pengembangan industri dalam negeri. Bagi perusahaan yang beroperasi di negara tertentu, sertifikasi TKDN memberikan bukti bahwa mereka mendukung ekonomi lokal dan mematuhi regulasi terkait.

Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk-produk specialty chemical dari PT Green Chemicals Indonesia, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

Read More