Tumpahan minyak atau oil spill merupakan salah satu pencemaran laut yang seringkali terjadi. Penyebabnya beragam, mulai dari hasil operasi kapal tanker, perbaikan dan perawatan kapal, pengeboran minyak, saluran buangan hasil proses mesin, dan sebagainya. Lalu bagaimana dampakya terhadap ekosistem perairan dan cara mengatasi tumpahan minyak ini? Simak artikel dibawah.
Sumber Tumpahan Minyak
Seringkali tumpahan minyak disebabkan oleh kapal tanker. Biasanya terjadi karena ada kebocoran lambung yang menyebabkan terjadinya ledakan atau kebakaran. Tumpahan minyak juga terjadi saat kapal melakukan bongkar muat. Pipa pecah atau bocor maupun kesalahan yang dilakukan oleh awak kapal dalam proses bongkar muat ini sangat berisiko menimbulkan kecelakaan.
Sumber tumpahan minyak lainnya adalah buangan bilge illegal. Bilge adalah limbah dari saluran buangan air, minyak, dan pelumas hasil proses mesin. Buangan air bilge harus dimasukan ke dalam serparator terlebih dahulu sebelum dipompakan ke laut. Namun sampai saat ini masih banyak bungan bilde illegal yang dibuang begitu saja ke laut.
Pencemaran juga terjadi pada proses scrapping kapal. Kapal yang sudah tidak berfungsi dengan baik akan dijadikan besi tua dengan cara dipotong-potong. Proses ini mengakibatkan banyak kandungan logam termasuk kandungan minyak yang terbuang ke laut.
Dampaknya terhadap ekosistem perairan
Uji pada laboratorium menunjukan bahwa reproduksi dan tingkah laku organisme ikan dan kerang-kerangan dipengaruhi oleh konsentrasi minyak pada air. Banyak biota laut membangun sistem penciuman yang tajam untuk melakukan aktifitasnya. Pencemaran ini menyebabkan biota laut mengalami gangguan dalam tingkah lakunya dan kemampuannya dalan beraktifitas.
Pencemaran laut akibat minyak juga dapat merusak dan mengganggu kesuburan lumpur di dasar laut. Selain dapat menghalangi sinar matahari masuk, lapisan minyak juga dapat menghalangi pertukaran gas dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen sampai pada tingkat tidak cukup untuk mendukung kehidupan laut.
Tak hanya itu, pencemaran minyak pada laut juga meluas pada kerusakan ekosistem magrove. Minyak dapat berpengaruh terhadap sistem perakaran magrove yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2. Ketika terjadi pencemaran, akar tersebut akan tertutup minyak sehingga kadar oksigen dalam akar berkurang. Pengendapan minyak dalam waktu lama dapat menyebabkan pembusukan pada akar magrove sehingga mengakibatkan kematian. Hal ini tentunya berkaitan dengan kelangsungan hidup biota laut yang hidup berasosiasi dengan hutan magrove itu sendiri.
Cara mengatasi tumpahan minyak di laut
Tumpahan minyak di laut berdampak besar khususnya terhadap biota laut. Dikutip dari buku Penanggulangan Pendamaran Akibat Pencemaran Minyak (2003) oleh Sukmawati, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi pencemaran akibat tumpahan minyak dalam jumlah besar di lepas pantai.
- Mengambil minyak dari permukaan, metode ini berfungsi jika tumpahan minyak terjadi pada satu area dan dalam kondisi yang tepat.
- Membakar minyak di air, metode ini digunakan untuk mengatasi kebocoran minyak yang tidak tekendali. Pembakaran minyak di air terbukti efektif, namun menghasilkan asap beracun dan dampak buruk bagi udara.
- Penyerapan minyak, penyerapan minyak dapat dilakukan untuk tumpahan minyak dalam skala kecil. Hanya saja penggunan bahan-bahan untuk menyerap minyak di atas air dapat menciptakan polusi yang lain.
- Penggunaan bahan kimia dispersant, dispersant merupakan chemical yang digunakan untuk mengatasi minyak yang tumpah ke perairan. Sesuai Namanya, dispersant chemical ini cara kerjanya dengan mendispersi minyak.
Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai Chemicals Product, PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi, hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke sales.support@greenchem.co.id.