Saat ini, batubara merupakan komoditas energi yang semakin menarik. Eksplorasi dan eksploitasi batubara terus meningkat untuk pemenuhan kebutuhan energi masyarakat dunia. Batubara terbentuk dari endapan organik, utamanya merupakan sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melewati bagian pembatubaraan. Batubara adalah jenis batuan sedimen, dengan kandungan karbon sebagai mineral utama dan juga hidrogen, belerang serta oksigen dalam mineral sekundernya. Tingginya kandungan senyawa ini membuat batubara mudah terbakar. Diperlukan adanya pemahaman yang tepat dalam mengatasi batubara dan swabakar itu sendiri. Simak artikel ini untuk informasi terkait solusi menangani batu bara yang terbakar / self combustion.
Pengertian Self-combustion Batubara
Swabakar atau disebut juga self combustion adalah salah satu fenomena yang terjadi pada batubara pada waktu batubara tersebut disimpan di stockpile dalam jangka waktu tertentu. Self combustion pada stockpile merupakan hal yang sering terjadi dan perlu mendapatkan perhatian khususnya pada timbunan batubara dalam jumlah besar. Batubara akan teroksidasi saat tersingkap di permukaan sewaktu penambangan, demikian pada saat batubara ditimbun proses oksidasi ini terus berlanjut. Akibat dari reaksi oksidasi antara oksigen dengan gas-gas yang mudah terbakar dari komponen zat terbang akan menghasilkan panas.
Mengapa Batubara mudah terbakar atau mengalami Self Combustion?
Semakin lama batubara yang tertimbun maka semakin banyak juga panas yang tersimpan di dalam timbunan, karena volume udara yang terkandung di dalam timbunan semakin besar sehingga kecepatan oksidasi semakin tinggi, hal ini lah yang menyebabkan terjadinya batubara terbakar di area timbunan. Sirkulasi udara dan panas yang tidak lancar akan membuat adanya peningkatan suhu dari batubara itu sendiri. Suhu dalam timbunan akan terakumulasi dan naik sampai mencapai suhu titik pembakaran yang akhirnya dapat menyebabkan self combustion pada timbunan tersebut.
Resiko atau Dampak yang Ditimbulkan
Tumpukan batubara di stockpile yang mengalami self combustion akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan seperti penurunan kualitas batubara yang akan mempengaruhi permintaan pasar, terbuangnya sebagian volume batubara dan pihak perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk penanganan batubara yang terbakar. Selain itu, tidak hanya perusahaan saja yang rugi tetapi debu yang dihasilkan dari self combustion juga cukup merusak kualitas udara dan berdampak buruk bagi kesehatan. Bagi beberapa orang, bau asap ini apat menyebabkan pusing, mual, dan sesak nafas.
Solusi Penanganan Self Combustion Batubara
PT Green Chemicals Indonesia dapat membantu anda dalam menangani self combustion pada stockpile batubara dengan produk Green C-Protect. Green C-Protect adalah campuran surfaktan dengan forulasi khusus untuk memadamkan api pada stock pile batubara dengan cara menekan keluar oksigen dari dalam tumpukan sehingga terputusnya segitiga api. Produk ini tidak korosif dan aman untuk semua peralatan serta dapat diaplikasikan langsung ataupun dengan pencampuran air. Untuk mencegah terjadinya self combustion pada stockpile batubara gunakan produk Greendust SAB Series. Greendust SAB Series dapat menurunkan resiko Self-Combustion (batu bara terbakar dengan sendirinya) di stockpile pada suhu ekstrim, dengan membentuk lapisan tipis sehingga mengurangi kontak batu bara dengan oksigen dan berfungsi untuk menjaga moisture dan kalori batu bara.
Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai Coal Dust Suppressant atau Penanganan Batu Bara, PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi, hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke sales.support@greenchem.co.id.