Sorotan

13 July 2023

Water Treatment Polymer Based

Polimer pada water treatment dapat digunakan oleh industri yang  memerlukan proses pengolahan air untuk menghilangkan padatan dari air limbah. Biasanya industri menggunakan air untuk mencuci pasir, kerikil, atau material lain yang mereka hasilkan. Air cucian tersebut akan mengangkat kotoran, tanah liat, dan lumpur selama proses pencucian. Agar dapat menggunakan kembali atau membuang air cucian ini dengan aman, padatan atau kotoran harus dipisahkan dari air terlebih dahulu.

 

Produk Water treatment biasanya digunakan dalam kasus ini untuk mengangkat kotoran di dalam air dengan lebih mudah. Namun, pengunaan chemical ini terkadang masih kurang efektif dikarenakan waktu pengangkatannya yang cukup lama. Penggunaan water treatment yang berbahan dasar polimer menjadi solusinya. Lalu bagaimana cara kerja polimer pada water treatment ini? Simak artikel berikut.

 

Polimer Pada Water Treatment

Banyak industri menggunakan kolam pengendapan untuk menampung air limbah dan memungkinkan terjadinya sedimentasi. Perlu waktu lama agar sedimen keluar dari suspensi cair. Industri harus menghentikan produksi sambil membersihkan kolam dan menunggu air bersih. Langkah ini menyebabkan produsen kehilangan jam produksi dan menambah jam kerja sehinga tidak efektif.

Polimer adalah rantai molekul yang terdiri dari molekul yang lebih kecil yang disebut monomer. Monomer berkumpul untuk membentuk rantai, dan rantai monomer disebut polimer. Mungkin ada jutaan molekul monomer dalam satu polimer, dan semakin banyak monomer, semakin panjang rantai polimernya.

Penggunaan polimer pada water treatment dapat meningkatkan laju sedimentasi. Polimer dapat diinjeksikan langsung ke kolam pengendapan. Selain itu, polimer dapat membuat air menjadi bersih, dan mengentalkan lumpur di dasar kolam untuk pengelolaan dan pembuangan yang lebih mudah. Polimer juga digunakan sebagai cara untuk meningkatkan kecepatan pengendapan dan meningkatkan ukuran flok untuk pemisahan. Polimer banyak digunakan dalam proses pengurasan lumpur untuk membantu menciptakan padatan yang lebih besar yang memungkinkan pemisahan padat-cair yang lebih baik.

Cara kerja polimer

Polimer memisahkan padatan dari cairan melalui proses yang disebut flokulasi. Karena nama prosesnya, polimer spesifik yang larut dalam air yang disebut sebagai koagulan atau flokulan polimer. Kemampuan polimer untuk menggumpal sangat penting untuk perannya dalam pengolahan air limbah. Polimer dapat bekerja sendiri dan sangat efektif bila dikombinasikan dengan koagulan dengan membentuk rantai panjang padatan yang menghasilkan bahan yang disebut flok.

Polimer yang larut dalam air banyak digunakan dalam pengolahan air limbah untuk menghilangkan padatan tersuspensi  dan kontaminan dalam air. Pemisahan cair/padat yang pernah memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan ketika dibiarkan hanya dengan gravitasi biasanya dapat dicapai dalam hitungan menit atau detik dengan polimer yang dusiapkan, diaktifkan, dan diaplikasikan dengan benar. Penggunaan polimer dapat membantu mengklarifikasi air limbah, menghemat waktu, uang, dan energi.

Water Treatment Polymer Based

Penggunaan polimer dapat membuat pengendapan dan koagulasi padatan tersuspensi dalam air limbah lebih efisien. Selain itu, bahan kimia ini aman untuk kesehatan manusia, termasuk paparan jangka panjang. PT Green Chemicals Indonesia memformulasikan produk CL-Series yang merupakan jenis water treatment dengan polymer based. CL-Series ini diformulasikan khusus untuk menjernihkan air dengan menggabungkan dan mengendapkan partikel-partikel padatan yang tersuspensi di dalam air dan limbah. Water treatment berbahan dasar polimer ini ekonomis dan mudah digunakan dan efektif sebagai pengganti koagulan dan flokukan konvesional yang kurang ramah lingkungan.

Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai Produk Water Treatment atau Chemicals Product lainnya, PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi, hubungi kami melalui  Whatsapp atau email ke sales.support@greenchem.co.id.


Berita Terbaru

Sorotan 16 June 2025

Apa Itu Skala pH? Pengertian dan Cara Mengukurnya dengan Tepat

Dalam industri pengolahan air, memahami karakteristik kimia air sangat krusial untuk menjamin kualitas, efisiensi, dan keamanan proses. Salah satu parameter paling penting adalah pH, yaitu ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Nilai pH yang tidak sesuai dapat berdampak langsung pada kinerja sistem pengolahan air, mulai dari efektivitas disinfeksi hingga risiko korosi pada peralatan. Artikel ini mengupas secara komprehensif mengenai pengertian pH, pentingnya dalam konteks water treatment, serta metode pengukuran pH yang tepat dan akurat.

Apa itu pH?

pH (potensial hidrogen) adalah ukuran logaritmik dari konsentrasi ion hidrogen (H⁺) dalam suatu larutan. Nilai pH dihitung dengan rumus:

Ph

Dengan skala antara 0 hingga 14:

pH < 7: Larutan bersifat asam (misalnya cuka, air limbah industri tertentu)

pH = 7: Netral (misalnya air murni)

pH > 7: Basa atau alkali (misalnya air sabun, larutan amonia)

Skala ini bersifat logaritmik, artinya setiap perubahan satu angka menunjukkan perubahan konsentrasi ion H⁺ sebanyak sepuluh kali lipat. pH sangat memengaruhi reaksi kimia yang terjadi dalam air, termasuk reaksi yang digunakan dalam proses pengolahan.

Pentingnya pH dalam Water Treatment

Dalam pengolahan air, pH bukan sekadar angka—ia menentukan apakah air layak digunakan, aman dikonsumsi, dan tidak merusak sistem.

1. Efektivitas proses kimia

Beberapa proses dalam water treatment sangat sensitif terhadap pH:

Koagulasi dan flokulasi: Bahan kimia seperti koagulan dan flokulan bekerja optimal dalam rentang pH tertentu.

Disinfeksi: Efektivitas klorin sebagai disinfektan menurun tajam pada pH tinggi (>8), karena terbentuk senyawa yang kurang aktif seperti hipoklorit.

2. Korosi dan penskalaan

Air dengan pH rendah (asam) bersifat korosif terhadap pipa logam, menyebabkan kerusakan dan potensi kontaminasi logam berat.

• pH tinggi dapat menyebabkan presipitasi mineral (kalsium, magnesium), membentuk kerak (scaling) yang menghambat aliran dan efisiensi alat.

3. Kualitas dan kepatuhan regulasi

Regulasi nasional (seperti SNI 01-3553-2006 untuk air minum) dan standar internasional (WHO) menetapkan rentang pH yang diperbolehkan dalam air minum dan limbah. Pelanggaran terhadap standar ini dapat berakibat pada sanksi hukum dan dampak lingkungan.

Cara Mengukur pH dengan Benar

1. Alat Pengukur pH

pH Meter Digital. Alat elektronik dengan elektroda gelas yang mengukur potensi listrik antara larutan dan elektroda referensi. Keunggulannya adalah akurasi tinggi (±0.01), cocok untuk laboratorium maupun industri.

Kertas Lakmus atau Indikator Cair. Merupakan metode visual dengan perubahan warna, lebih praktis namun kurang akurat (akurasi ±1). Cocok untuk pemeriksaan cepat di lapangan.

2. Langkah-langkah Pengukuran yang Tepat
  • Kalibrasi alat dengan larutan buffer standar (pH 4, 7, dan 10) setiap hari atau sebelum digunakan.
  • Bilas elektroda dengan air suling untuk menghindari kontaminasi antar sampel.
  • Ambil sampel air dalam wadah bersih, hindari gelembung udara dan pastikan suhu sampel tercatat.
  • Celupkan elektroda dan tunggu hingga pembacaan stabil.
  • Catat hasil, lalu bersihkan dan simpan elektroda dalam larutan penyimpanan khusus.
3. Kesalahan Umum dalam Pengukuran pH

Menggunakan alat yang tidak dikalibrasi

Menyentuh sensor dengan tangan atau alat tidak steril

Mengabaikan suhu larutan (karena pH bersifat sensitif terhadap suhu)

Penyimpanan elektroda dalam kondisi kering

Menjaga Stabilitas pH

Menjaga pH tetap dalam rentang ideal penting untuk kelangsungan sistem:

Dosing otomatis bahan kimia penyesuai pH

Pemantauan berkelanjutan

Penggunaan buffer kimia


pH merupakan parameter vital dalam pengolahan air yang berperan dalam efektivitas proses, perlindungan peralatan, dan kepatuhan terhadap standar kualitas. Pengukuran pH yang akurat dan pengendalian yang konsisten menjadi fondasi penting dalam menjaga mutu dan keberlanjutan sistem water treatment. Investasi pada alat ukur yang andal dan pelatihan teknisi yang memadai adalah langkah strategis yang tak bisa diabaikan. Jika Anda memiliki kebutuhan konsultasi terkait permasalahan water treatment, silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau email di marketing@greenchem.co.id.

Selengkapnya
Sorotan 04 June 2025

Sertifikasi TKDN: Komitmen Kami terhadap Produk Lokal

Sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya dan potensi industri, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan produk dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri nasional, penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi langkah strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis lokal. PT Green Chemicals Indonesia (Greenchem) menyadari peran penting tersebut dan berkomitmen kuat untuk terus mendukung penggunaan komponen dalam negeri melalui sertifikasi TKDN.

Apa Itu Sertifikasi TKDN?

TKDN, atau Tingkat Komponen Dalam Negeri, adalah persentase komponen produksi suatu barang atau jasa yang berasal dari Indonesia. Sertifikasi TKDN menjadi salah satu bentuk pengakuan resmi dari pemerintah atas komitmen perusahaan dalam menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan proses produksi lokal. Kebijakan ini tertuang dalam berbagai regulasi, salah satunya adalah Peraturan Menteri Perindustrian yang mewajibkan TKDN dalam proyek-proyek pengadaan pemerintah dan sektor strategis lainnya.

Greenchem Mengutamakan TKDN

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang specialty chemicals, Greenchem memproduksi bahan kimia khusus untuk water treatment dan maintenance di berbagai sektor seperti pertambangan, minyak dan gas, pengolahan limbah, serta industri lainnya. Mengutamakan TKDN adalah bentuk nyata kontribusi kami terhadap industri lokal dengan beberapa alasan utama:

  • Mendorong pertumbuhan industri kimia dalam negeri dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal.
  • Membuka peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia, terutama di bidang manufaktur dan penelitian.
  • Memenuhi regulasi dan standar pengadaan nasional, sehingga produk kami dapat digunakan dalam proyek-proyek pemerintah dan BUMN.
  • Meningkatkan nilai tambah produk serta memperkuat posisi kompetitif kami di pasar nasional.

Dalam memperoleh sertifikasi TKDN, Greenchem menjalani serangkaian proses administratif dan teknis yang melibatkan evaluasi komponen lokal dalam produk kami. Kami bekerja sama dengan lembaga sertifikasi resmi di bawah pengawasan Kementerian Perindustrian. Proses ini mencakup audit pabrik, penilaian bahan baku, dan perhitungan nilai TKDN secara rinci. Meskipun terdapat tantangan seperti penyesuaian rantai pasok dan verifikasi dokumen teknis, kami berhasil menyelesaikan proses tersebut dengan komitmen tinggi terhadap transparansi dan kualitas.

Sertifikasi TKDN bagi Greenchem dan Konsumen

Sertifikasi TKDN tidak hanya menjadi pencapaian administratif, namun juga menghadirkan berbagai manfaat strategis:

  • Meningkatkan kepercayaan konsumen dan mitra bisnis terhadap produk Greenchem sebagai produk dalam negeri yang berkualitas.
  • Membuka akses lebih luas ke proyek-proyek pengadaan pemerintah, termasuk sektor energi dan infrastruktur yang mensyaratkan TKDN minimum.
  • Mendorong inovasi berkelanjutan dalam pengembangan formula kimia dengan bahan lokal.
  • Mendukung kemandirian industri nasional melalui peningkatan kapasitas produksi lokal.

Komitmen terhadap Produk Lokal

Greenchem berkomitmen untuk terus meningkatkan peran serta dalam pembangunan industri nasional melalui pemanfaatan produk dan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Komitmen ini kami wujudkan melalui riset dan pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dalam negeri, serta melibatkan tenaga ahli lokal untuk menciptakan formulasi yang relevan dan kompetitif. Selain itu, kami terus berinvestasi dalam peningkatan kapasitas produksi di fasilitas dalam negeri guna memastikan ketersediaan produk berbasis komponen lokal yang berkualitas tinggi. Kami juga menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pemasok lokal sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem industri kimia nasional yang kuat dan berdaya saing. Langkah-langkah ini adalah bentuk tanggung jawab kami untuk mendukung kemandirian industri serta menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi Indonesia.

Sertifikasi TKDN adalah bentuk nyata dari komitmen Greenchem terhadap produk lokal, industri nasional, dan pembangunan ekonomi Indonesia. Kami percaya bahwa dengan terus mendukung penggunaan komponen dalam negeri, kami tidak hanya memenuhi standar industri, tetapi juga turut andil dalam menciptakan masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan bagi bangsa.

Informasi mengenai nilai TKDN produk kami dapat Anda periksa melalui situs resmi TKDN Kementerian Perindustrian di https://tkdn.kemenperin.go.id/. Silakan pilih kategori 'Perusahaan' dan cari 'PT Green Chemicals Indonesia'. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan kami, silakan hubungi kami melalui WhatsAppatau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

 

 

Selengkapnya
Sorotan 20 May 2025

Karbon Aktif : Lebih dari sekadar arang, ini manfaatnya untuk menjernihkan air

Air bersih merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk konsumsi, memasak, maupun keperluan sanitasi. Sayangnya, kualitas air tidak selalu ideal karena tercemar oleh berbagai zat seperti klorin, logam berat, dan senyawa organik lainnya. Oleh karena itu, sistem filtrasi menjadi solusi penting dalam menjaga kualitas dan keamanan air yang digunakan masyarakat.

Salah satu media filtrasi yang paling efektif dan banyak digunakan adalah karbon aktif. Dengan kemampuannya dalam menyerap berbagai kontaminan, karbon aktif telah menjadi komponen utama dalam berbagai sistem penyaringan air, baik skala rumah tangga hingga industri.

Apa Itu Karbon Aktif?

Karbon aktif adalah bentuk karbon yang telah diolah sedemikian rupa untuk memiliki poripori kecil dan luas permukaan yang sangat besar, sehingga mampu menyerap molekulmolekul zat lain secara efektif. Proses ini disebut adsorpsi, bukan absorpsi, karena zat yang disaring menempel pada permukaan karbon, bukan masuk ke dalam strukturnya. Karbon aktif biasanya dibuat dari bahan organik berkandungan karbon tinggi, seperti batok kelapa, kayu, batu bara, dan gambut.

Bahan-bahan tersebut dibakar dalam kondisi terbatas oksigen, kemudian diaktifkan dengan uap panas atau bahan kimia tertentu untuk memperbesar luas permukaannya. Di sisi lain, bentuk umum karbon aktif dalam filtrasi air ada bermacan-macam, diantaranya :

1. Granular Activated Carbon (GAC) - Berbentuk butiran kasar, cocok untuk filter bertekanan dan sistem penyaringan skala besar.

2. Powdered Activated Carbon (PAC) - Berbentuk serbuk halus, digunakan dalam proses batch atau ditambahkan langsung ke air.

3. Carbon Block - Karbon aktif yang dipadatkan, biasa ditemukan dalam filter air rumah tangga dan filter keran.

Karbon aktif bekerja melalui proses adsorpsi, di mana kontaminan dalam air menempel pada permukaan pori-pori karbon. Struktur karbon yang sangat berpori memberikan luas permukaan yang besar sehingga mampu menangkap berbagai jenis zat berbahaya.

Aplikasi Karbon Aktif di Berbagai Sistem Filtrasi

Karbon aktif merupakan komponen penting dalam berbagai sistem penyaringan air karena kemampuannya yang efektif dalam menyerap zat pencemar, bau, dan warna, sehingga sering digunakan dalam berbagai aplikasi berikut:

• Instalasi pengolahan air bersih (IPAL): Untuk industri, rumah sakit, dan kawasan pemukiman.

Filter air sumur: Untuk menyaring air tanah yang mengandung zat besi, mangan, atau bau tak sedap.

Sistem Reverse Osmosis (RO): Karbon aktif digunakan sebagai pre-filter untuk melindungi membran RO dari klorin dan senyawa organik.

Karbon aktif memiliki sejumlah keunggulan sebagai media filter air yang membuatnya banyak digunakan dalam berbagai sistem penyaringan. Salah satu keunggulan utamanya adalah efisiensinya yang tinggi dalam menghilangkan kontaminan organik dari air. Selain itu, karbon aktif juga mampu meningkatkan rasa serta kejernihan air, menjadikannya lebih layak dan menyegarkan untuk dikonsumsi. Penggunaannya pun tidak memerlukan energi atau listrik tambahan, sehingga lebih hemat biaya dan praktis. Di sisi lain, karbon aktif juga bersifat ramah lingkungan serta dapat diperbaharui, menjadikannya solusi berkelanjutan untuk pengolahan air.

Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk-produk water treatment dari PT Green Chemicals Indonesia, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui  Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

Selengkapnya