Sorotan

27 March 2024

Kenali Potensi Bahaya Busa Pada Air

Ketika kita melihat busa di air, mungkin tidak semua dari kita menyadari potensi bahaya yang tersembunyi di baliknya. Busa, secara kasat mata, mungkin terlihat sebagai fenomena alami yang tidak mengganggu. Namun, apakah kita benar-benar memahami apa itu busa di air dan potensi bahayanya?  Meskipun beberapa busa adalah hasil dari proses alami, tidak semua busa di air tidak berbahaya. Sebaliknya, busa dapat menjadi indikator masalah lingkungan yang lebih besar dan dapat membawa risiko serius.

Apa itu Busa?

Busa di air biasanya terbentuk ketika udara terperangkap dalam cairan, seperti air. Busa di air dapat dibedakan berdasarkan penyebab terbentuknya dan sifatnya yang beragam. Pertama-tama, busa yang terbentuk secara alami seperti ombak di lautan atau aliran sungai. Ketika air digerakkan dengan keras, misalnya oleh gelombang, air memasukkan udara ke dalamnya dan menciptakan gelembung yang terlihat sebagai busa. Busa alami ini merupakan bagian normal dari lingkungan perairan dan biasanya tidak berbahaya.

Selanjutnya, terdapat busa buatan yang terbentuk karena campuran bahan kimia tertentu dengan air. Zat-zat seperti deterjen, sabun, atau surfaktan lainnya dapat menurunkan tegangan permukaan air dan memungkinkan air untuk membentuk gelembung-gelembung yang stabil lebih mudah. Fenomena Ini sering terjadi di perairan yang terpapar oleh limbah domestik atau industri, di mana bahan kimia tersebut dilepas ke dalam air.

Terakhir, beberapa jenis busa di air dapat disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme, terutama alga. Peningkatan populasi alga yang berlebihan dapat menghasilkan senyawa organik tertentu yang memengaruhi sifat permukaan air dan menyebabkan pembentukan busa.

Potensi Bahaya Busa Pada Air

Ketika busa terbentuk sebagai akibat dari pencemaran air oleh limbah, busa tersebut dapat mempengaruhi kesehatan manusia di sekitar, karena busa yang terkontaminasi dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada manusia yang terpapar. Paparan terhadap zat-zat kimia beracun dalam busa dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, mata, saluran pernapasan, serta dapat menyebabkan keracunan atau penyakit lainnya.

Selain itu, busa dapat menjadi tanda polusi lingkungan. Pembentukan busa yang berlebihan sering kali menunjukkan adanya polusi yang mengganggu keseimbangan biologis dan kimia di dalam lingkungan perairan. Pencemaran yang menyebabkan pembentukan busa sering kali melibatkan limbah industri, pertanian, atau domestik yang mengandung bahan-bahan berbahaya atau nutrien berlebihan.

Kehadiran busa di air juga dapat menyebabkan dampak yang merugikan pada ekosistem perairan secara keseluruhan. Busa yang berlebihan dapat mengganggu proses alami di dalam ekosistem, seperti fotosintesis oleh fitoplankton atau proses respirasi oleh organisme akuatik lainnya.

Memahami Klasifikasi Bahaya Busa Pada Air

Klasifikasi bahaya busa di air melibatkan identifikasi berbagai faktor yang memengaruhi tingkat risiko dan dampak dari busa tersebut. Pertama, terdapat perbedaan antara busa alami dan buatan. Busa alami terbentuk secara alami, seperti gelombang di lautan atau aliran sungai. Sementara itu, busa buatan terbentuk karena penambahan bahan kimia tertentu ke dalam air, seperti deterjen atau surfaktan.

Tingkat bahaya busa juga dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisinya. Busa yang mengandung bahan kimia berbahaya atau zat-zat polutan lainnya memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada busa yang terdiri dari bahan alami atau tidak berbahaya. Tak hanya itu, faktor lingkungan juga berperan menentukan tingkat bahaya busa. Misalnya, kondisi lingkungan seperti suhu air, ketersediaan nutrien, dan kehadiran mikroorganisme memengaruhi kemampuan busa untuk terbentuk dan bertahan.

Penanganan dan Pengurangan Risiko

Penanganan dan pengurangan risiko bahaya busa memerlukan pendekatan secara keseluruhan. Salah satu langkah yang penting adalah pemantauan kualitas air secara teratur untuk mendeteksi potensi pembentukan busa dan pencemaran lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur parameter seperti tingkat keasaman (pH), kandungan zat kimia, dan keberadaan mikroorganisme patogen.

Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perairan juga merupakan langkah penting dalam pengurangan risiko bahaya busa di air. Dengan kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat, lingkungan perairan akan lebih bersih dan aman bagi semua makhluk yang bergantung padanya.

Upaya pencegahan juga dapat melibatkan praktik seperti pengelolaan limbah yang aman, serta pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya secara keseluruhan. Penggunaan bahan kimia untuk mencegah terjadinya busa perlu dipertimbangkan dengan cermat. Pemilihan bahan kimia yang ramah lingkungan dan aman bagi organisme hidup di perairan sangat penting untuk menghindari dampak negatif tambahan pada ekosistem.

Greenydro AF-Series

Greenhydro AF-Series adalah solusi anti foam yang inovatif dan efektif untuk mengatasi masalah busa berlebihan pada sistem aliran industri. Dirancang khusus untuk industri kertas, tekstil, limbah, dan sistem pengolahan air, produk ini menawarkan tingkat kestabilan yang tinggi dalam mengurangi busa tanpa merusak lingkungan.

Apa yang membuat Greenhydro AF-Series berbeda adalah formulanya yang water-based dan ramah lingkungan. Dibuat dengan menggunakan bahan-bahan biodegradable, produk ini tidak hanya membantu mengatasi masalah busa, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan perairan. Dengan kemampuannya yang efektif dan formulanya yang ramah lingkungan, Greenhydro AF-Series merupakan pilihan yang tepat untuk industri-industri yang peduli terhadap lingkungan.

Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk Greenhydro AF-SeriesPT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

 

 

 


Berita Terbaru

Sorotan 18 December 2025

ISO 14001, Bukti Komitmen Kami terhadap Produksi yang Ramah Lingkungan

Isu lingkungan kini menjadi perhatian utama dalam dunia industri. Di tengah meningkatnya tuntutan terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan, kini perusahaan dinilai dari bagaimana proses produksi tersebut dijalankan dan dampaknya terhadap lingkungan. PT Green Chemicals Indonesia menyadari bahwa keberlanjutan merupakan bagian integral dari strategi bisnis jangka panjang. Komitmen ini diwujudkan melalui penerapan standar internasional ISO 14001, yang menjadi pedoman dalam mengelola dampak lingkungan secara sistematis, terukur, dan berkelanjutan.

ISO 14001: Standar Internasional untuk Produksi yang Bertanggung Jawab

ISO 14001 merupakan standar internasional yang mengatur Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System/EMS). Standar ini menjadi pedoman bagi perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan dari seluruh aktivitas operasionalnya mulai dari penggunaan bahan baku, proses produksi, hingga pengelolaan limbah dan emisi.

Lebih dari sekadar sertifikasi, ISO 14001 mencerminkan komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Melalui penerapan standar ini, perusahaan dituntut untuk secara aktif mengidentifikasi risiko lingkungan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, serta menjalankan perbaikan berkelanjutan guna meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Nilai yang diusung ISO 14001 sejalan dengan prinsip keberlanjutan, transparansi, dan tanggung jawab sosial. Standar ini mendorong perusahaan dalam mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi lingkungan, masyarakat, dan generasi mendatang.

Mengapa ISO 14001 Penting bagi Industri?

Di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan, industri kimia dituntut untuk menghasilkan produk berkualitas sekaligus memastikan bahwa seluruh proses produksinya dikelola secara bertanggung jawab. ISO 14001 menjadi standar yang menjembatani kebutuhan industri dengan harapan customer akan produk yang aman dan ramah lingkungan.

ISO 14001 berperan sebagai kerangka kerja sistematis untuk mengelola dampak lingkungan dari aktivitas operasional. Industri dapat meminimalkan risiko lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional melalui pengendalian emisi secara ketat, pemantauan limbah sesuai regulasi, dan berbagai program lainnya. Standar ini membantu perusahaan menjaga kepatuhan hukum dan mengurangi potensi gangguan pada operasional.

Sertifikasi ISO 14001 menjadi jaminan bahwa produk dihasilkan melalui proses yang terkontrol, konsisten, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Customer memperoleh kepastian bahwa mereka bermitra dengan perusahaan yang memiliki sistem pengelolaan risiko lingkungan yang jelas, sehingga kualitas produk dan keandalan pasokan dapat terjaga. Bekerja sama dengan perusahaan bersertifikasi ISO 14001 membantu customer dalam memenuhi komitmen keberlanjutan dan ESG mereka sendiri. Rantai pasok yang bertanggung jawab kini menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan bisnis, terutama bagi customer yang beroperasi di pasar global dan sektor dengan regulasi ketat.

Langkah Nyata PT Green Chemicals Indonesia dalam Menerapkan ISO 14001

Sebagai bagian dari komitmen terhadap produksi yang ramah lingkungan, PT Green Chemicals Indonesia menerapkan ISO 14001 melalui berbagai langkah yang terintegrasi dalam proses bisnis sehari-hari. Dalam aspek pengelolaan dampak produksi, perusahaan mengadopsi teknologi inovatif untuk mendukung proses yang lebih efisien dan aman bagi lingkungan. Pengendalian emisi dilakukan secara ketat, disertai dengan pemantauan limbah secara rutin dan terdokumentasi guna memastikan seluruh aktivitas operasional selalu sesuai dengan regulasi lingkungan yang berlaku.

Greenchem secara konsisten mendorong efisiensi energi dan pemanfaatan energi bersih. Upaya ini diwujudkan melalui peningkatan efisiensi operasional dan penerapan metode produksi yang lebih ramah lingkungan. Dalam pemilihan bahan baku, perusahaan menerapkan prinsip material berkelanjutan dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan tersertifikasi. Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan potensi pencemaran, meningkatkan aspek keselamatan, sekaligus memenuhi standar pengadaan yang bertanggung jawab sesuai dengan praktik industri berkelanjutan.

Komitmen terhadap efisiensi emisi juga diwujudkan melalui transisi bertahap ke peralatan dan kendaraan listrik guna menekan emisi gas rumah kaca (GRK). Selain itu, perusahaan terus melakukan inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi energi dan penggunaan energi bersih. Salah satu pencapaian nyata adalah instalasi sistem Solar PV berkapasitas 5.500 WP pada tahun 2024, yang berkontribusi pada penghematan konsumsi listrik PLN hingga 25–30%.

Melalui langkah-langkah ini, PT Green Chemicals Indonesia memastikan bahwa penerapan ISO 14001 tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar menjadi bagian dari budaya operasional dan strategi keberlanjutan perusahaan. Ingin tahu lebih banyak tentang inisiatif keberlanjutan dan inovasi kami? Follow media sosial PT Green Chemicals Indonesia dan temukan berbagai informasi menarik seputar specialty chemical.

Selengkapnya
Sorotan 12 December 2025

Peningkatan Kualitas Air Melalui Proses Clarifying

Proses clarifying menjadi salah satu metode paling penting dalam pengolahan air, terutama di sektor industri yang menghasilkan limbah cair dengan kandungan padatan tinggi. Dengan mengandalkan kombinasi reaksi kimia dan pengendapan berbasis gravitasi, proses ini memungkinkan pemisahan partikel halus secara efisien sehingga air dapat dimanfaatkan kembali atau dibuang dengan aman. Seiring meningkatnya kebutuhan efisiensi operasional dan tuntutan kepatuhan lingkungan, pemahaman mengenai proses clarifying dan manfaatnya menjadi semakin krusial, termasuk pada industri tambang yang setiap hari berhadapan dengan volume slurry dan sedimentasi dalam jumlah besar.

Apa Itu Proses Clarifying?

Clarifying adalah proses pemisahan padatan tersuspensi dari air melalui pengendapan yang terkontrol. Proses ini memanfaatkan kombinasi reaksi kimia dan prinsip gravitasi untuk memisahkan lumpur, mineral halus, dan partikel koloid sehingga menghasilkan air yang jauh lebih jernih dan stabil. Clarifying menjadi salah satu tahap paling fundamental dalam pengolahan air industri, terutama di sektor yang menghasilkan limbah cair dengan konsentrasi padatan tinggi seperti pertambangan, manufaktur, dan energi.

Secara konsep, clarifying bertujuan mengurangi beban partikel yang tidak dapat mengendap secara alami. Banyak partikel halus memiliki muatan elektrostatis yang membuat mereka tetap melayang dalam air. Clarifying bekerja melalui penambahan koagulan dan flokulan untuk mengikat partikel tersebut menjadi gumpalan (flok) yang lebih berat sehingga dapat mengendap lebih efisien.

Bagaimana Proses Clarifying Bekerja?

Proses clarifying merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan air yang dirancang untuk memisahkan padatan tersuspensi secara efisien. Tahapannya meliputi beberapa proses berurutan yang saling mendukung.

  • Pre-Treatment dan Penambahan Bahan Kimia. Air yang mengandung lumpur, sedimen, atau partikel halus pertama kali masuk ke mixing chamber. Pada tahap ini ditambahkan koagulan untuk menetralkan muatan partikel, serta flokulan untuk mengikat partikel-partikel kecil menjadi flok yang lebih besar. Reaksi kimia ini sangat penting untuk mempercepat proses pengendapan.
  • Flocculation, Pembentukan Gumpalan Rapuh yang Mengendap. Setelah pencampuran awal, air dialirkan ke zona flokulasi. Di sini agitasi dilakukan dengan kecepatan rendah agar partikel dapat bergabung tanpa pecah. Flok-flok yang terbentuk menjadi semakin berat sehingga siap mengendap ketika memasuki clarifier. 
  • Sedimentation, Pemisahan Air dan Padatan. Pada bagian clarifier, aliran air diperlambat agar flok dapat turun ke dasar tangki. Desain clarifier—baik tipe circular, inclined plate, maupun lamella—dibuat untuk memaksimalkan area pengendapan. Sementara itu, rake arm yang berputar perlahan mengumpulkan padatan yang mengendap menuju sludge hopper.
  • Pengeluaran Sludge dan Penjernihan Air. Padatan yang terkumpul (sludge) dipompa keluar untuk diolah lebih lanjut atau dibuang sesuai prosedur lingkungan. Air bagian atas yang sudah jernih kemudian mengalir ke saluran overflow. Air ini dapat masuk ke tahap filtrasi, disinfeksi, atau langsung digunakan kembali untuk operasi tertentu.
  • Pengendalian & Monitoring Kualitas. Selama proses berlangsung, operator memantau parameter seperti pH, turbidity, dan dosis bahan kimia. Monitoring ini memastikan proses clarifying berjalan optimal dan menghasilkan air dengan standar kualitas yang konsisten.

Contoh Pengaplikasiannya di Industri Tambang

Dalam industri pertambangan, clarifying digunakan dalam mengelola air limpasan, slurry hasil proses pemisahan mineral, hingga air bekas pencucian alat. Aktivitas tambang menghasilkan air dengan kandungan sedimen sangat tinggi, mulai dari pasir halus, clay, hingga partikel mineral yang sulit mengendap secara alami.

Salah satu contoh aplikasinya dapat terlihat pada pengolahan tailing water. Setelah proses pemisahan bijih, air tailing biasanya mengandung padatan tersuspensi dalam jumlah besar. Air ini kemudian dialirkan ke mixing tank untuk diberi koagulan dan flokulan, sebelum akhirnya masuk ke clarifier berukuran besar. Di dalam clarifier, flok mengendap menuju dasar tangki dan terkumpul sebagai sludge, sementara air bagian atas menjadi jernih dan dialirkan kembali ke proses pencucian atau stabilisasi jalan tambang.

Clarifying juga banyak digunakan pada pengelolaan runoff saat musim hujan. Air permukaan yang bercampur tanah dan material tambang dapat segera diproses di clarifier agar tidak mengganggu kegiatan operasional. Dengan air hasil clarifying yang lebih bersih, perusahaan mampu menekan penggunaan air baru serta memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan seperti baku mutu air limbah.

Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Water Treatment, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

Selengkapnya
Sorotan 27 November 2025

Mengapa Flushing Radiator Penting Dilakukan Sebelum Mengganti Coolant?

Sistem pendinginan memegang peran vital dalam menjaga performa alat berat, terutama yang bekerja di lingkungan ekstrem seperti tambang, proyek konstruksi besar, atau area industri bersuhu tinggi. Radiator sebagai pusat kontrol suhu mesin harus selalu berada dalam kondisi optimal agar alat berat mampu bekerja tanpa hambatan dan terhindar dari downtime yang merugikan. Salah satu langkah perawatan paling penting tetapi sering diabaikan adalah flushing radiator sebelum mengganti coolant. Tanpa prosedur ini, coolant baru tidak akan berfungsi secara maksimal, bahkan potensi kerusakannya bisa jauh lebih besar.

Flushing Radiator Berbeda dengan Sekadar Menguras (Drain) Coolant

Banyak operator dan teknisi masih menganggap bahwa dengan cukup menguras coolant lama, lalu mengisinya dengan coolant baru sudah mampu menjaga radiator tetap bersih. Padahal, proses drain hanya mengeluarkan coolant dari bagian bawah radiator dan sebagian kecil jalur pendinginan. Endapan lumpur, karat, mineral, serta kotoran yang telah mengeras di dalam blok mesin dan saluran radiator tidak ikut terbuang.

Flushing bekerja jauh lebih menyeluruh. Cairan khusus dimasukkan ke dalam sistem pendinginan untuk mengangkat kerak, lumpur, dan endapan berat yang menempel selama bertahun-tahun. Pada alat berat yang bekerja dalam kondisi berdebu, lembap, dan bersuhu tinggi, akumulasi kotoran bisa terjadi jauh lebih cepat dibanding kendaraan biasa. Flushing memastikan seluruh jalur pendinginan benar-benar bersih sebelum coolant baru dimasukkan, sehingga performanya tidak terganggu sisa kotoran sebelumnya.

Pentingnya Flushing Sebelum Mengganti Coolant

Mengganti coolant tanpa melakukan flushing ibarat menuangkan cairan bersih ke dalam tangki yang penuh lumpur. Coolant baru akan langsung tercemar oleh sisa endapan dan kotoran lama. Akibatnya, kemampuan coolant menyerap panas berkurang drastis, dan sistem pendinginan tidak mampu menjaga suhu kerja mesin dengan stabil.

Pada alat berat, risiko ini jauh lebih besar. Mesin beroperasi dalam waktu lama, membawa beban berat, dan sering menghadapi suhu ekstrem. Jika coolant tidak dapat bekerja efektif, suhu mesin akan meningkat lebih cepat dan menyebabkan:

  • Overheating berulang yang berpotensi merusak head cylinder.
  • Sumbatan pada radiator, terutama pada inti (core) yang sempit dan rentan tersumbat debu tambang.
  • Kerusakan pompa air, karena harus bekerja lebih keras mendorong coolant yang alirannya terhambat.
  • Thermostat macet, akibat kontaminasi dari deposit kotoran.
  • Downtime alat yang mahal, karena alat berat yang panas harus dihentikan untuk pendinginan atau perbaikan.

Flushing membantu membersihkan jalur pendinginan secara menyeluruh sehingga coolant baru dapat bekerja dengan maksimal. Ini berarti suhu mesin lebih stabil, efisiensi kerja alat berat lebih terjaga, dan risiko kegagalan komponen penting dapat diminimalkan.

Kapan Flushing Perlu Dilakukan?

Kondisi kerja alat berat yang penuh debu, tanah, getaran ekstrem, dan beban kerja tinggi menuntut frekuensi flushing yang lebih sering. Alat berat membutuhkan interval yang jauh lebih ketat daripada kendaraan pada umumnya.nFlushing pada alat berat sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 1000 jam bekerja, tergantung kondisi lapangan dan intensitas penggunaan. Namun, terdapat beberapa tanda penting yang menunjukkan radiator perlu segera diflushing:

  1. Warna coolant berubah menjadi gelap atau kecokelatan, menandakan kontaminasi berat.
  2. Mesin cepat panas saat membawa beban atau bekerja di area menanjak, tanda aliran coolant tidak optimal.
  3. Kipas radiator terus bekerja pada putaran maksimum, karena sistem kesulitan menjaga suhu.
  4. Endapan terlihat pada tutup radiator, menunjukkan saluran internal penuh kerak.
  5. Coolant sering berkurang tanpa kebocoran jelas, mengindikasikan penguapan akibat suhu berlebih.

Pada alat berat yang beroperasi di area tambang dengan kandungan sulfur tinggi atau debu mineral pekat, flushing bahkan bisa diperlukan lebih cepat. Lingkungan tersebut mempercepat pembentukan kerak dan korosi di dalam sistem pendinginan.

Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Flushing Radiator, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

 

Selengkapnya