Pertambangan membutuhkan banyak air dalam proses operasionalnya, seperti pencucian bijih, penggalian, dan pemisahan mineral. Aktivitas ini menghasilkan air limbah yang mengandung kontaminan seperti partikel padat, logam berat, dan bahan kimia berbahaya. Air bekas cucian tambang sering dianggap sebagai masalah lingkungan serius. Namun, air limbah tambang ternyata bisa diolah dan digunakan kembali. Dengan teknik pengolahan yang tepat, air ini dapat dimurnikan hingga aman untuk digunakan lagi, mengurangi dampak lingkungan, dan menghemat sumber daya air.
Air bekas cucian tambang atau yang biasa disebut air limbah tambang atau air proses tambang, adalah air yang telah digunakan dalam berbagai proses pertambangan dan mengandung berbagai kontaminan sebagai hasil dari aktivitas tersebut. Aktivitas pertambangan yang menghasilkan air bekas cucian termasuk pencucian bijih, penggalian, penggerusan, dan pemisahan mineral. Kontaminan sebagai hasil dari aktivitas pertambangan ini merujuk pada berbagai zat atau bahan yang mencemari air bekas cucian tambang akibat proses-proses yang terlibat dalam pertambangan. Beberapa jenis kontaminan yang umumnya ditemukan yaitu :
Kontaminan ini perlu diolah dan dihilangkan dari air limbah tambang untuk mencegah pencemaran lingkungan dan memastikan bahwa air yang dibuang atau digunakan kembali memenuhi standar kualitas yang aman.
Kontaminan-komtaminan pada air tambang ini dapat diolah dan dihilangkan melalui berbagai metode pengolahan air limbah seperti :
Proses ini melibatkan penggunaan tangki penampungan di mana air limbah tambang dimasukkan. Saat air tersebut diam dalam tangki, gaya gravitasi menyebabkan partikel padat yang lebih berat untuk mengendap ke dasar tangki, sedangkan air yang lebih bersih akan tetap berada di bagian atas. Metode ini biasanya diterapkan untuk menghilangkan lumpur dan partikel padat besar yang terdapat dalam air limbah tambang. Dengan memisahkan partikel padat ini menggunakan gravitasi, air limbah yang dihasilkan akan menjadi lebih jernih dan lebih bersih, sehingga dapat diproses lebih lanjut dengan menggunakan metode pengolahan air tambahan.
Bahan kimia koagulan ditambahkan untuk mengumpulkan partikel-partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar (flok) sehingga lebih mudah diendapkan atau disaring. Metode ini digunakan untuk menghilangkan partikel halus yang tidak dapat dihilangkan hanya dengan sedimentasi. Pengunaan produk water clarifier merupakan salah satu contoh metode koagulasi flokulasi yang biasanya dipakai dalam penanganan air keruh.
Penggunaan produk water clarifier merupakan salah satu contoh dari metode koagulasi dan flokulasi yang biasanya dipakai dalam penanganan air keruh. Produk water clarifier ini adalah bahan kimia yang membantu membersihkan air dengan mengikat partikel-partikel kecil sehingga mereka bisa dihilangkan lebih mudah. Proses ini sangat penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air, termasuk dalam industri pertambangan, untuk memastikan bahwa air yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diperlukan.
Menggunakan media filter untuk menyaring partikel-partikel kecil dari air adalah salah satu metode yang efektif dalam pengolahan air limbah, terutama dalam industri pertambangan. Media filter sangat baik dalam menghilangkan partikel-partikel tersuspensi seperti lumpur, tanah, atau bahan organik lainnya yang membuat air keruh. Selain itu, media filter juga dapat menghilangkan beberapa jenis kontaminan organik dan bahan kimia tertentu yang larut dalam air.
Khususnya dalam kasus pencucian mineral tambang, air limbah biasanya mengandung banyak partikel padat dan kontaminan dari proses penggalian dan penggerusan bijih. Dengan menggunakan media filter, air yang digunakan kembali atau dibuang menjadi lebih bersih dan tidak mengandung partikel berbahaya, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Netralisasi asam tambang dengan menggunakan bahan kimia basa seperti kapur (kalsium hidroksida) atau soda abu (natrium karbonat) untuk menaikkan pH dan mengendapkan logam berat. Biasanya digunakan untuk mengatasi masalah air asam tambang (AMD) dan mengurangi mobilitas logam berat.
Metal oxidizing agent merupakan chemical yang berfungsi untuk mengoksidasi logam berat dalam air asam tambang, membantu mengubahnya menjadi bentuk yang lebih mudah diendapkan atau dihilangkan dari air. Chemical berperan dalam mengendalikan pH air asam tambang dengan menetralkannya. Dengan mengurangi tingkat keasaman air dan menghilangkan logam berat terlarut, metal oxidizing agent membantu membersihkan air asam tambang dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Proses pengolahan ini sering digunakan secara kombinasi dalam sistem pengolahan air limbah yang terpadu untuk memastikan bahwa air yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan dapat dibuang atau digunakan kembali dengan aman. Pemilihan metode pengolahan juga bergantung pada jenis dan konsentrasi kontaminan yang ada dalam air limbah tambang serta tujuan penggunaan air yang sudah diolah.
Setelah melalui proses pengolahan yang tepat, air hasil cucian tambang bisa digunakan kembali untuk proses pertambangan. Penggunaan kembali ini tergantung pada tingkat pemurnian air dan kebutuhan. Namun, untuk memastikan bahwa air hasil pengolahan aman dan sesuai dengan penggunaan yang dimaksudkan, harus dilakukan pemantauan dan pengujian kualitas air secara teratur sesuai dengan standar berlaku. Beberapa parameter kualitas air yang biasanya diuji meliputi :
Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk-produk untuk menjernihkan kembali air bekas pencucian tambang, PT Green Chemicals Indonesia siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.
Proses clarifying menjadi salah satu metode paling penting dalam pengolahan air, terutama di sektor industri yang menghasilkan limbah cair dengan kandungan padatan tinggi. Dengan mengandalkan kombinasi reaksi kimia dan pengendapan berbasis gravitasi, proses ini memungkinkan pemisahan partikel halus secara efisien sehingga air dapat dimanfaatkan kembali atau dibuang dengan aman. Seiring meningkatnya kebutuhan efisiensi operasional dan tuntutan kepatuhan lingkungan, pemahaman mengenai proses clarifying dan manfaatnya menjadi semakin krusial, termasuk pada industri tambang yang setiap hari berhadapan dengan volume slurry dan sedimentasi dalam jumlah besar.
Clarifying adalah proses pemisahan padatan tersuspensi dari air melalui pengendapan yang terkontrol. Proses ini memanfaatkan kombinasi reaksi kimia dan prinsip gravitasi untuk memisahkan lumpur, mineral halus, dan partikel koloid sehingga menghasilkan air yang jauh lebih jernih dan stabil. Clarifying menjadi salah satu tahap paling fundamental dalam pengolahan air industri, terutama di sektor yang menghasilkan limbah cair dengan konsentrasi padatan tinggi seperti pertambangan, manufaktur, dan energi.
Secara konsep, clarifying bertujuan mengurangi beban partikel yang tidak dapat mengendap secara alami. Banyak partikel halus memiliki muatan elektrostatis yang membuat mereka tetap melayang dalam air. Clarifying bekerja melalui penambahan koagulan dan flokulan untuk mengikat partikel tersebut menjadi gumpalan (flok) yang lebih berat sehingga dapat mengendap lebih efisien.
Proses clarifying merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan air yang dirancang untuk memisahkan padatan tersuspensi secara efisien. Tahapannya meliputi beberapa proses berurutan yang saling mendukung.
Dalam industri pertambangan, clarifying digunakan dalam mengelola air limpasan, slurry hasil proses pemisahan mineral, hingga air bekas pencucian alat. Aktivitas tambang menghasilkan air dengan kandungan sedimen sangat tinggi, mulai dari pasir halus, clay, hingga partikel mineral yang sulit mengendap secara alami.
Salah satu contoh aplikasinya dapat terlihat pada pengolahan tailing water. Setelah proses pemisahan bijih, air tailing biasanya mengandung padatan tersuspensi dalam jumlah besar. Air ini kemudian dialirkan ke mixing tank untuk diberi koagulan dan flokulan, sebelum akhirnya masuk ke clarifier berukuran besar. Di dalam clarifier, flok mengendap menuju dasar tangki dan terkumpul sebagai sludge, sementara air bagian atas menjadi jernih dan dialirkan kembali ke proses pencucian atau stabilisasi jalan tambang.
Clarifying juga banyak digunakan pada pengelolaan runoff saat musim hujan. Air permukaan yang bercampur tanah dan material tambang dapat segera diproses di clarifier agar tidak mengganggu kegiatan operasional. Dengan air hasil clarifying yang lebih bersih, perusahaan mampu menekan penggunaan air baru serta memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan seperti baku mutu air limbah.
Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Water Treatment, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.
Sistem pendinginan memegang peran vital dalam menjaga performa alat berat, terutama yang bekerja di lingkungan ekstrem seperti tambang, proyek konstruksi besar, atau area industri bersuhu tinggi. Radiator sebagai pusat kontrol suhu mesin harus selalu berada dalam kondisi optimal agar alat berat mampu bekerja tanpa hambatan dan terhindar dari downtime yang merugikan. Salah satu langkah perawatan paling penting tetapi sering diabaikan adalah flushing radiator sebelum mengganti coolant. Tanpa prosedur ini, coolant baru tidak akan berfungsi secara maksimal, bahkan potensi kerusakannya bisa jauh lebih besar.
Banyak operator dan teknisi masih menganggap bahwa dengan cukup menguras coolant lama, lalu mengisinya dengan coolant baru sudah mampu menjaga radiator tetap bersih. Padahal, proses drain hanya mengeluarkan coolant dari bagian bawah radiator dan sebagian kecil jalur pendinginan. Endapan lumpur, karat, mineral, serta kotoran yang telah mengeras di dalam blok mesin dan saluran radiator tidak ikut terbuang.
Flushing bekerja jauh lebih menyeluruh. Cairan khusus dimasukkan ke dalam sistem pendinginan untuk mengangkat kerak, lumpur, dan endapan berat yang menempel selama bertahun-tahun. Pada alat berat yang bekerja dalam kondisi berdebu, lembap, dan bersuhu tinggi, akumulasi kotoran bisa terjadi jauh lebih cepat dibanding kendaraan biasa. Flushing memastikan seluruh jalur pendinginan benar-benar bersih sebelum coolant baru dimasukkan, sehingga performanya tidak terganggu sisa kotoran sebelumnya.
Mengganti coolant tanpa melakukan flushing ibarat menuangkan cairan bersih ke dalam tangki yang penuh lumpur. Coolant baru akan langsung tercemar oleh sisa endapan dan kotoran lama. Akibatnya, kemampuan coolant menyerap panas berkurang drastis, dan sistem pendinginan tidak mampu menjaga suhu kerja mesin dengan stabil.
Pada alat berat, risiko ini jauh lebih besar. Mesin beroperasi dalam waktu lama, membawa beban berat, dan sering menghadapi suhu ekstrem. Jika coolant tidak dapat bekerja efektif, suhu mesin akan meningkat lebih cepat dan menyebabkan:
Flushing membantu membersihkan jalur pendinginan secara menyeluruh sehingga coolant baru dapat bekerja dengan maksimal. Ini berarti suhu mesin lebih stabil, efisiensi kerja alat berat lebih terjaga, dan risiko kegagalan komponen penting dapat diminimalkan.
Kondisi kerja alat berat yang penuh debu, tanah, getaran ekstrem, dan beban kerja tinggi menuntut frekuensi flushing yang lebih sering. Alat berat membutuhkan interval yang jauh lebih ketat daripada kendaraan pada umumnya.nFlushing pada alat berat sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 1000 jam bekerja, tergantung kondisi lapangan dan intensitas penggunaan. Namun, terdapat beberapa tanda penting yang menunjukkan radiator perlu segera diflushing:
Pada alat berat yang beroperasi di area tambang dengan kandungan sulfur tinggi atau debu mineral pekat, flushing bahkan bisa diperlukan lebih cepat. Lingkungan tersebut mempercepat pembentukan kerak dan korosi di dalam sistem pendinginan.
Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Flushing Radiator, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.
Korosi pada pipa adalah salah satu penyebab utama kerusakan sistem industri yang sering luput dari perhatian. Proses ini terjadi secara perlahan namun pasti. Logam bereaksi dengan lingkungan hingga kekuatannya melemah dan akhirnya menyebabkan kebocoran. Faktanya, lebih dari 60% kebocoran pipa industri disebabkan oleh korosi yang tidak terdeteksi sejak dini.
Masalah ini tidak hanya dialami oleh satu sektor saja. Industri minyak dan gas, pengolahan air, kimia, hingga manufaktur, semuanya berhadapan dengan risiko korosi yang sama. Akibatnya, perusahaan dapat mengalami kerugian besar: mulai dari biaya perbaikan, downtime operasional, hingga potensi pencemaran lingkungan yang membahayakan keselamatan kerja.
Korosi merupakan reaksi kimia antara logam dan lingkungannya yang perlahan mengikis kekuatan material. Ketika logam bereaksi dengan air, udara, atau zat kimia di sekitarnya, terjadi proses degradasi yang membuat struktur pipa melemah dari waktu ke waktu. Dalam dunia industri, korosi bisa muncul dalam berbagai bentuk:
Korosi dapat ditemukan di berbagai sektor industry seperti pipa air yang mengalirkan fluida bertekanan, pipa minyak di area eksplorasi, hingga pipa kimia yang menyalurkan bahan korosif. Semua memiliki risiko yang sama jika pengendalian korosi tidak dilakukan dengan tepat.
Kelembapan tinggi, kadar oksigen berlebih, perubahan pH, hingga kandungan garam di udara atau air menjadi pemicu utama korosi. Suhu yang ekstrem mempercepat reaksi kimia antara logam dan lingkungannya, membuat pipa lebih cepat melemah.
Tekanan tinggi dan fluida yang mengandung bahan kimia agresif mempercepat laju korosi dari dalam pipa. Setiap gesekan, perubahan suhu mendadak, atau aliran turbulen berlebih turut memperparah kondisi permukaan logam.
Sering kali masalah berawal dari sini. Pemilihan logam yang tidak sesuai dengan karakteristik fluida. Desain yang menyisakan area lembap menjadi titik awal kerusakan.
Tanpa inspeksi berkala, tanda-tanda awal korosi sering terlewat. Lapisan pelindung menipis, kerak mulai menumpuk, dan perlahan sistem kehilangan kekuatannya. Hingga akhirnya, kebocoran pun tak bisa dihindari.
Pembersihan korosi perlu dilakukan untuk menjaga keandalan sistem, keselamatan kerja, dan berjalannya operasional. Ada banyak strategi yang bisa diterapkan agar korosi tidak sempat berkembang menjadi kerusakan besar.
Langkah pertama dimulai dari desain. Gunakan material yang sesuai dengan karakteristik fluida dan lingkungannya seperti stainless steel, pipa berlapis, atau material komposit. Pemilihan bahan yang tepat akan mengurangi risiko reaksi kimia antara logam dan media yang dialirkan.
Lapisan pelindung berfungsi sebagai penghalang utama antara logam dan lingkungan. Coating berbasis epoxy, zinc-rich, atau polymer dapat memperpanjang umur pipa dengan mencegah kontak langsung dengan air, udara, dan bahan kimia korosif.
Metode ini menggunakan arus listrik atau logam pengorbanan (sacrificial anode) untuk melindungi pipa dari korosi. Sistem ini banyak digunakan pada pipa bawah tanah, jalur gas, atau pipa di lingkungan laut yang memiliki tingkat korosivitas tinggi.
Tidak ada perlindungan yang sempurna tanpa perawatan rutin. Inspeksi terjadwal, evaluasi hasil monitoring, dan tindakan korektif cepat adalah kunci untuk memastikan setiap sistem pipa tetap beroperasi dengan aman dan efisien.
Inhibitor bekerja secara kimiawi untuk memperlambat reaksi korosi di dalam sistem. Penambahan bahan kimia tertentu ke dalam fluida proses dapat menetralkan zat agresif dan menjaga stabilitas permukaan logam.
Penggunaan chemical treatment bukan hanya melindungi pipa dari karat, tapi juga menjaga performa sistem agar tetap optimal. Inhibitor korosi bekerja secara aktif menghambat reaksi kimia penyebab kerusakan logam.
Cairan anti karat (antirust) yang diformulasikan secara khusus untuk mencegah korosi dan karat pada permukaan logam dalam jangka waktu lama. Produk ini memberikan perlindungan optimal bahkan di kondisi luar ruangan, menjaga komponen logam tetap bersih dan bebas karat setelah terpapar uap, air, larutan garam, maupun larutan basa. Ideal digunakan untuk melindungi mesin, peralatan industri, dan komponen logam selama penyimpanan atau operasi di lingkungan lembap.
Cleaner dengan formula khusus yang dirancang untuk menghilangkan karat secara efektif dari permukaan logam. Mengandung cleaning agent dan asam yang terbukti efektif, produk ini tidak hanya membersihkan karat dengan cepat tetapi juga meningkatkan kekuatan permukaan logam
Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Greencorr AS-Series dan Greenrust RR-Series, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.